Cuma Butuh 10 Menit Dua Sahabat Karib Ini Gondol Motor Anggota Polisi

Sedangkan Usman mengaku, pencurian motor yang dilakukan bersama Tomi berdasarkan ide bersama-sama.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM/ M Ardiansyah
Kapolsek IB II Palembang Kompol Mayestika didampingi Kanit Reksrim Ipda Jhoni Palapa menunjukan senjata api rakitan, senjata tajam dan dua tersangka saat diamankan di Polsek IB II Palembang, Rabu (15/3/2017). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dua sahabat yang selalu bersama ketika bekerja, ternyata kedua sahabat ini juga selalu bersama untuk melakukan tindakan kejahatan pencurian kendaraan bermotor.

Tak tanggung-tanggung, motor milik anggota polisi yang sedang di parkir di pinggir jalan juga ikut diembat.

Usai beraksi melakukan pencurian kendaraan bermotor di wilayah hukum Polsek IB I Palembang, keduanya pulang dan berencana untuk menjual motor hasil curian mereka.

Namun, saat di jalan Polsek IB II yang menggelar patroli merasa curiga dengan gelagat keduanya.

Ternyata, ketika diamankan dan diperiksa Tomi (31) kedapatan membawa senpi beserta lima amunisianya serta kunci liter T yang digunakan untuk mencuri motor.

Sedangkan Usman (33), kedapatan membawa senjata tajam yang diletakan di pinggang.

"Senpi rakitan itu warisan dari kakak yang sudah meninggal. Kalau mau mencuri motor, baru dibawa senpinya. Kalau ketahuan, baru diancam pakai senpi," ujar Tomi saat diamankan di Polsek IB II Palembang, Rabu (15/3/2017).

Ketika beraksi, kedua tersangka yang merupakan warga Gandus Palembang berbagi tugas.

Tomi bertugas untuk mengeksekusi motor yang telah menjadi incaran mereka, sedangkan Usman menunggu di atas motor untuk mengawasi lokasi sekitar ketika Tomi mengeksekusi motor.

Dengan menggunakan kunci liter T, hanya membutuhkan waktu 10 menit motor sudah berhasil dieksekusi.

Setiap kali berhasil mengeksekusi motor curian, lalu motor dibawa ke tempat penadah.

Biasanya, setiap motor hasil curian dijual Rp 1.5 juta per unitnya.

"Awalnya coba-coba bongkar kunci motor pakai kunci liter T, setelah berhasil baru melakukan pencurian motor. Sebelumnya, kami berkeliling terlebih dahulu. Melihat ada motor baik di pinggir jalan maupun di depan rumah yang kondisinya sepi, baru kami beraksi," pungkasnya.

Sedangkan Usman mengaku, pencurian motor yang dilakukan bersama Tomi berdasarkan ide bersama-sama.

Terlebih, pekerjaan mereka sebagai buruh bangunan dianggap belum mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved