Mengeluh Sakit Tenggorokan dan Dada, Febri Ditemukan Tewas Menggenaskan dengan Cara Tidak Biasa
Hanya saja mereka tidak terlalu memperdulikannya dan menganggap jika keluhannya itu merupakan hal yang biasa.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU --Febriansyah (26) warga Jln Malabar Rt 08, No12, Kelurahan Jawa Kiri, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, di temukan tewas tergantung di depan kamar tidurnya pada hari Kamis (02/03/2017) sekira pukul 08.00 WIB.
Saat ditemukan Febriansyah sudah tergantung dengan menggunakan tali nilon berwarna hijau diikatkan di leher.
Tali tersebut diikatkan tepat di depan pintu kamarnya di lantai dua.
Febrianzah pertama kali ditemukan oleh kakak kandungnya Dwi (30 ) yang saat itu ingin mengambil sesuatu di lantai dua.
Namun betapa kagetnya dia ketika sampai dilantai dua melihat adik kesayangannya itu dalam keadaan tergantung.
Spontan saja Dwi pun langsung histeris. Teriakan Dwi terdengar oleh keluarga dan tetangga lainnya, sehingga membuat keluarga dan para tetangga naik ke lantai II, lalu sama-sama menurunkannya.
Menurut Dwi adiknya itu terlihat Rabu (1/2) sore kemarin, saat bertemu dengannya.
Febriansyah sempat mengadu mengeluh sakit di bagian tenggorokan dan bagian dada.
Hanya saja mereka tidak terlalu memperdulikannya dan menganggap jika keluhannya itu merupakan hal yang biasa.
Selain itu, selama ini Febriansyah dikenal sebagai pribadi yang pendiam dan dan cendrung tertutup, sehingga saat terakhir bertemu tidak menduga bila Febriansyah akan nekat mengakhiri hidup dengan cara yang demikian.
Kapolsek Linnggau Timur II AKP Ismail membenarkan informasi tersebut.
Ia menyampaikan ketika mendapat informasi ada warganya yang bunuh diri petugas yang ada di kantor langsung turun kelapangan.
"Hasil dari unit identifikasi Polres Lubuklinggau bahwa Febriansyah meninggal karena murni bunuh diri, hal itu di dukung dengan adanya sejumlah temuan seperti meja kecil yang di duga di gunakannya untuk bunuh diri,"ungkapnya saat dibincangi Tribunsumsel.Com.
Selain itu untuk mengetahui kejadian sebenarnya jika Febriansyah memang bunuh diri.
Petugas berencana melakukan visum et revertum. hanya saja pihak keluarga menolak untuk dibawa ke rumah sakit.
"Karena mereka menganggap memang Febriansyah bunuh diri dan ingin secepatnya dimakamkan, maka tidak jadi dilakukan visum, supaya tidak ada perdebatan dikemudian hari, akrinya dibuat juga kesepakatan surat pernyataan dari keluarga Febriansyah," ungkapnya. (joy)