Mengintip Proses Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus di SMP Negeri 18
Namun siapa sangka dari total 1140 siswanya, 20 diantaranya merupakan anak berkebutuhan khusus (ABK) yang mendapatkan pendidikan inklusi.
" Seharusnya setiap kecamatan 1 SMP sekolah project pendidikan inklusi. Namun sekarang yang baru berjalan hanya tiga yakni SMP N 18 dan SMP N 14, SMP 13," ungkapnya.
Ia mengatakan, pendidikan pembelajaran pada siswa ABK tidak lah jauh berbeda dengan siswa normal.
Akan tetapi, pada segi penilaian dari bidang pembelajaran yang dibedakan dan diberikan cara khusus.
" Tidak sama, cara menilai siswa ABK dan normal. Tentunya siswa ABK akan lebih dikhususkan dan diperhatikan," bebernya.
Selama ini, Badaruddin mengatakan antara siswa yang normal dan ABK tidak mengalami masalah.
Melainkan, siswa normal membantu dan mengarahkan temannya yang ABK dalam memahami pembelajaran.
" Mereka kita gabung, siswa normal dan ABK sama saja. Mereka sama sekali tidak bermasalah, malahan sangat membantu terhadap temannya yang ada kekurangan," pungkasnya.