Mahasiswa Demo SBY
Mahasiswa Unsri: Kami Tertipu, Di-rundown Acara Tidak Ada, Ada Dua Menteri Datang dan Pak Antasari
“Ada forum-forum diskusi. Kemudian tiba-tiba ada teriakan-teriakan dalam forum itu, muncul desakan untuk bubarkan FPI
TRIBUNSUMSEL.COM-Gesekan-gesekan pendapat diantara peserta jambore juga tidak terelakan sejak awal acara. Pada awal acara, mahasiswa di hari pertama kata Sinus, mengikuti kegiatan ramah tamah dan perkenalan sesama peserta.
Kemudian dilanjutkan dengan diskusi pembahasan masalah di masing-masing provinsi. Acara berikutnya berupa diskusi bersama alumni aktivis 1998.
“Ada forum-forum diskusi. Kemudian tiba-tiba ada teriakan-teriakan dalam forum itu, muncul desakan untuk bubarkan FPI, lalu bongkar kasus ini itu,” kata Sinus.
Ia bersama rekannya juga tidak pernah mengetahui ada rapat pembentukan komisi untuk aksi. Ia hanya mendengar, sempat ada kericuhan saat konsolidasi pembentukan komisi aksi ini gara-gara ada sejumlah pihak yang selalu memojokkan satu orang.
“Kami merasa tertipu, di-rundown acara tidak ada. Ternyata berbeda jauh pada kenyataannya. Ada dua menteri datang dan Pak Antasari yang sebenarnya tidak ada di jadwal,” ucapnya.
Sinus bersama rekannya tidak sependapat adanya aksi yang dibahas komisi itu. Ia bersama rekannya mahasiswa Unsri memutuskan meninggalkan acara di hari terakhir, tanpa mengikuti aksi demonstrasi di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Kami dari Unsri pagi itu (Senin) cabut, tidak ikut aksi. Saya juga tidak tahu karena tidak dilokasi saat itu (mahasiswa Sumsel ikut aksi). Saya lost kontak, langsung pulang. Semua perwakilan Sumsel adalah mahasiswa dari beberapa kampus,” ungkap Sinus.
