Budidayakan Ikan Khas OKU
Kebutuh ikan di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) diakui masih dipasok dari luar. Pasalnya, daerah berjuluk bumi sebimbing sekundang ini din
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA – Kebutuh ikan di Baturaja Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) diakui masih dipasok dari luar.
Pasalnya, daerah berjuluk bumi sebimbing sekundang ini dinilai belum mampu memenuhi kebutuhan ikan masyarakat.
“Saat ini pemasok ikan di sejumlah pasar masih di dominasi dari luar daerah, terutama jenis ikan lele, mujair atau nila dan patin,”kata Kepala Dinas Perikanan OKU, Hj Tri Aprianingsih kepada wartawan.
Menurutnya ke depan ketersediaan ikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan memberdayakan para petani dengan mengembangkan budidaya ikan khas OKU, yakni Ikan Gabus dan ikan Baung.
“Ikan Gabus kan bisa diolah untuk berbagai lauk, demikian juga dengan Ikan Baung. Aneka masakan seperti Pindang selalu menjadi idola, itulah sebabnya kedepan kita akan menggalakan masyarakat untuk membudidayakan kedua jenis ikan ini,”jelasnya.
Disamping itu, kata dia, saat ini juga selain pemasok ikan dari luar daerah, warga OKU hampir rata – rata menjadi nelayan tradisional dan hal ini umumnya hanya saat musim kemarau.
”Hasil tangkapan ikan masyarakat kita kan terbatas, mereka mengandalkan sungai – sungai dan danau – danau yang tersebar disetiap wilayah, dan itu hanya bisa di manfaatkan pada musim kemarau, dengan menjala, menjaring dan lain – lain cara menangkap ikan,”jelasnya.
Selanjutnya, dengan adanya kondisi ini, pihaknya akan meminta bantuan pihak ke 3, yang ada di wilayah OKU untuk membantu masyarakat sekitar perusahaan dengan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk budidaya ikan.
“Kalau kita hanya mengandalkan anggaran pemerintah daerah, tidak mungkin hal tersebut akan cepat terlaksana, karena keterbatasan dana, dan hal ini akan kita upayakan mengajukan anggaran kegiatan tersebut ke Pemerintah Provinsi (Pemprov), bila perlu kita ajukan ke pusat,”ungkapnya optimis.
Ditambahkannya, Balai Benih Ikan (BBI) yang ada saat ini, masih butuh penataan yang juga harus di sertai tenaga ahli yang memang membidangi,”Iduk ikan yang di jadikan bibit, usia induk bibit – bibit ikan tersebut sudah hampir berusia 10 tahun, dan juga kolam – kolam penampungannya akan di tata kembali, tidak boleh kering meskipun pada musim kemarau,”tambahnya.
Diakuinya jenis bibit ikan yang ada di BBI, saat ini hanya terdapat 3 jenis, yakni ikan patin, ikan lele dan ikan nila, yang induk bibitnya sudah tua.
"Untuk ikan Nila sistem pengembang sangat mudah, sedangkan Ikan Lele dan Patin ini memerlukan sarana yang cukup untuk tempat pemijahan ikan itu sendiri, dan nantinya minimal kita berikan bantuan bibit ikan kepada masyarakat untuk dipelihara, dan tidak selelu bergantung kepada hasil pasokan dari luar daerah,”katanya.(rws