Wanita Cantik Terlibat Bobol ATM
Inilah Kronologis Mahasiswi Cantik Asal Sukabumi Bobol ATM Bersama 3 Pria
"Saya cuma diajak ke sini, tahunya dia ke ATM sambil pakai obeng. Gak tahu kalau niatnya mau nyuri," kilahnya singkat sambil meneteskan air mata.
Penulis: Sri Hidayatun |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Siapa sangka memiliki paras cantik, putih, berambut panjang dan tubuh sempai ini merupakan tersangka dari pelaku pembobolan ATM yang terjadi di jalan jendral sudirman ATM Bank BRI RS Charitas Palembang, Rabu (25/1/2017) sekitar pukul 10.30 wib.
Bahkan aksi mahasiswi cantik ini yang bernama Nami Lugiarni (22) pun dilakukan bersama sang kekasih yakni Erwin Firnando (27).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, sempat terjadi kejar-kejaran antara kedua pelaku ini dengan anggota polisi yang sempat menghebohkan pengendara di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Palembang sekitar pukul 11 WIB.
Namun aksi kejar-kejaran tidak berlangsung lama, keduanya pun berhasil diringkus aparat kepolisian dibantu warga di area parkir Hotel Anugerah.
Aksi nekat dua sejoli ini ketahuan ketika seorang pengunjung rumah sakit, Fx Deddy (47), yang masuk ke ruang ATM untuk mengambil uang.
Ketika itu, saksi merasa curiga melihat kedua pelaku mengambil uang di mesin ATM dengan menggunakan obeng.
"Yang laki-laki memasukan obeng ke lubang keluarnya uang, yang perempuan menutupi aksi itu. Saya aneh karena uang terus-menerus keluar dari ATM itu, makanya saya lapor sekuriti," ujarnya.

Ketika, saksi dan satpam menghampiri, pelaku pun gugup saat ditanya dan menolak saat satpam ingin memeriksa tas yang dibawa oleh pelaku Erwin.
Karena merasa diketahui aksinya, Erwin pun langsung mengambil langkah seribu untuk melarikan diri, meninggalkan Nami yang sudah tidak berkutik akibat dikepung warga.
Lalu, warga d sekuriti pun langsung mengejar pelaku dan ditengah pengejaran ada dua petugas polisi yang tengah melihat sehingga langsung membantu mengejar pelaku.
Dari tangan pelaku berhasil diamankan satu unit obeng kecil, uang tunai senilai Rp.17.500.000, satu unit tas kecil, satu unit dompet dan 2 unit hp samsung.
Tersangka yakni Nami hanya bisa menangis dan menutupi wajahnya akibat oleh warga aksi yang dilakukan bersama sang kekasih.
Wanita cantik ini pun mengaku dirinya hanya diajak oleh kekasihnya dan tidak tahu kalau kekasihnya mengajak untuk mencuri.
"Saya cuma diajak ke sini, tahunya dia ke ATM sambil pakai obeng. Gak tahu kalau niatnya mau nyuri," kilahnya singkat sambil meneteskan air mata.
Identitas kedua pelaku pun diketahui dari KTP yang dibawa keduanya. Erwin diketahui merupakan pegawai swasta, warga Sinar waya, RT1/1, Kelurahan Sinar Waya, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Sementara Nami merupakan mahasiswa, warga Kampung Cibatu RT7/2, Kelurahan Cibatu, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Kasat Reskrim Polresta Palembang, Marully Pardede melalui Kapolsek Ilir Timur I Kompol Rivanda mengatakan ada empat pelaku dalam aksi pembobolan ATM tersebut namun baru dua sejoli ini yang berhasil ditangkap.
Kejadian bermula, lanjut dia ketika, Rabu (25/1) pagi keempat tersangka berangkat dari Jakarta dan tiba di Palembang pukul 07.30 dengan rencana matang untuk melakukan pencurian di mesin ATM.
Sesampai di Palembang, para tersangka membeli obeng di Toko Mitra10, lalu tersangka Erwin dan Nami masuk ke dalam bilik mesin ATM yang berada dekat Toko Mitra10.
Di sana mereka berhasil mengambil uang dengan memakai atm dan mencongkel dengan menggunakan obeng dan berhasil menarik uang sebesar Rp15 juta tanpa ketahuan.

Lalu, dituturkan Maruly, para tersangka langsung pergi dan langsung menuju ke TKP ATM RS Charitas. Tersangka Anton mengawasi dari luar ATM sedangkan tersangka Erwin dan Nami mengulang hal serupa sebagai eksekutor.
Namun kali ini, aksinya ketahuan warga. Erwin dan Nami dibekuk sementara Anton dan Salman melarikan diri.
Polisi mengamankan barang bukti berupa uang tunai Rp17,5 juta, satu obeng, dan empat kartu atm masing-masing yakni Bank CIMB, Bank Mandiri, Bank Mandiri, dan Bank BRI.
"Saat ini kami masih mengembangkan penyelidikan demi mengetahui berapa banyak TKP yang sudah menjadi sasaran mereka," ujarnya.