Bandeng Jumbo Mendadak Ramai Gantikan Lapak Sayur Dijual di Kawasan Ini Setiap Jelang Imlek
Operasional pasar bandeng dadakan di Rawa Belong mulai dari pukul 5 subuh sampai pukul 10 malam.
Ia sengaja datang ke pasar dadakan itu bukan untuk membeli, melainkan minta tolong pedagang untuk membersihkan dan memotong ikan yang ia dapat dari antaran.
“Ini antaran dari kawan. Nanti deh sampai Imlek pasti dapat banyak antaran. Bisa berhari-hari makan bandeng,” ujar Laila.

Untuk jasa tersebut, Laila memberikan uang Rp 5.000 pada pedagang yang ia mintai tolong.
Rencananya, kata dia, ikan bandeng mau dimasak pindang lengkap dengan petai.
“Kalau Betawi itu biasanya dipindang pakai petai biar sedap. Kalau enggak ya dimasak kecap atau pucung,” ujar dia.
Selain Melly dan Laila, Kompas.com juga sempat menemui salah satu pembeli yang membeli bandeng tanpa terikat tradisi, yaitu Rohmah.
Meskipun bukan keturunan China atau Betawi, ia datang membeli bandeng.
“Sengaja datang ke sini, ikut-ikutan orang Betawi. Katanya daging bandengnya berbeda dari biasa. Lebih tebal, lembut, dan gurih,” ujarnya sembari tawar-menawar dengan pembeli.