Puluhan Calon Jemaah Umroh di Prabumulih Diduga Tertipu Biro Perjalanan Sejak 2015

Melaporkan dugaan penipuan dilakukan biro perjalanan umroh PT Venice Indah Pratama (VIP) cabang Prabumulih.

Penulis: Edison |
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
Sevty Hermiati ketika melapor ke jajaran Polres Prabumulih, Rabu (11/1/2017). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Kasus dugaan penipuan puluhan jamaah dilakukan biro perjalanan umroh dan haji, kembali terjadi di kota Prabumulih. Kali ini sebanyak 11 orang perwakilan jamaah dari total 62 jamaah asal Prabumulih, mendatangi Polres Prabumulih guna melaporkan dugaan penipuan dilakukan biro perjalanan umroh PT Venice Indah Pratama (VIP) cabang Prabumulih.

Biro perjalanan umroh yang dilaporkan beralamat di Jalan Kutilang Kelurahan Karang Raja Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih atau di rumah pimpinan cabang Prabumulih Eni Margareta.

Dilaporkannya biro umroh VIP tersebut lantaran diduga menipu jamaah yang selama satu tahun tak kunjung di berangkatkan umroh ke tanah suci dengan berbagai alasan.

"Jadi mulai Februari 2015 kami mulai nyetor uang umroh melalui VIP dengan cara diangsur, lalu 3 Desember 2015 terakhir menyetor dan sudah lunas Rp 17,5 juta per orang. Lalu kami dijanjikan akan berangkat pada 28 Maret 2016, namun molor," ungkap Sevty Harmiati (33), satu diantara Jamaah umroh ketika diwawancarai di Polres Prabumulih, Rabu (11/1/2017).

Menurut ibu yang tinggal di Prum Griya Permata Indah tepatnya di Jalan Padat Karya Kecamatan Prabumulih Timur itu, pada 30 Maret 2016 pimpinan VIP Prabumulih menghubungi sebanyak 62 jamaah untuk diberangkatkan dari Prabumulih ke Jakarta.

"Kemudian kami berangkat, total dari Prabumulih sebanyak 62 jamaah namun tiba di Jakarta sebanyak 101 jamaah. Sampai di jakarta kemudian kami diinapkan sampai beberapa hari di Mandala Jakarta dengan alasan tidak ada tiket," katanya.

Ibu yang bekerja sebagai PNS di Polres Prabumulih ini menuturkan, karena penasaran ia dan suami kemudian menanyakan tiket tujuan tanah suci di bandara dan ternyata stok tiket sebanyak 100 tiket ada serta bisa dibeli, hal itu lalu disampaikan ke pihak biro VIP.

"Namun kata mereka paspor dan visa belum selesai, lalu setelah menunggu sehari paspor dan visa tak selesai, lalu kami dikembalikan lagi ke Prabumulih. Setelah dari itu terus dijanjikan katanya 4 April 2016 akan diberangkatkan namun tidak jadi, hingga saat ini belum berangkat," bebernya.

Tidak hanya tidak kunjung berangkat, Sevty bahkan menuturkan ketika ia dan jamaah lain meminta uang dikembalikan tidak juga dikembaliikan oleh pihak VIP cabang Prabumulih dan pusat.

"Kemarin sudah kumpul ibu Eni Margareta, pihak pertama dan kedua tempat membayar untuk mediasi katanya akan diberangkatkan 15 April 2017 namun kami tidak mau lagi dan mau minta uang dikembalikan. Tapi karena tidak ada kesimpulan kami laporkan ke Polres Prabumulih," keluhnya.

Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti SE melalui Kabag Ops, Kompol Andi Supriadi SIK SH MH membenarkan adanya belasan perwakilan jamaah ke polres diduga dipermainkan pihak travel PT Venice Indah Pratama.

"Dari introgasi sementara kami, mereka (jamaah-red) sudah membayar dari 2015 lunas tapi tidak diberangkatkan. Kami masih kumpulkan keterangan dari masing-masing korban. Apakah itu ada tindak pidana atau tidak, namun jika memang terbukti maka bisa kami kenakan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan korban banyak," tegasnya seraya akan mengusut tuntas kasus agar tidak kembali terjadi di Prabumulih.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved