Disangka Cuma Pingsan, Dua Jambret Ini Bingung Saat Tahu Korbannya Meninggal
Dia melawan pak, jadi terpaksa kami bekap mulutnya. Kami tidak tahu jika dia sudah meninggal, kami kira cuma pingsan, tahunya badannya sudah dingin,"
lihat foto
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dua minggu menyelidiki kasus penemuan sesosok mayat perempuan Lisnawati (44), warga Jalan Komering II Kelurahan Lebong Gajah Kecamatan Sematan Borang ditemukan di kawasan Jalan Mekarsari Lorong Kamboja Kelurahan Pulogadung Kecamatan Gandus 22 Desember 2016 yang lalu.
Sat Reskrim Polresta Palembang, mengamankan dua pelaku pembunuhan saat berada di kediamannya masing-masing, Selasa (3/1).
Kedua pelaku Feri Albino (25) dan Hery Chandra (30), warga Jalan Pengadilan Tinggi Pulogadung Kecamatan Alang-alang Lebar.
Tak hanya diamankan, kedua pelaku harus menahan sakit usai dibelah kakinya tertanam timah panas anggota polisi.
Feri Albino mengatakan, mereka awalnya tak memiliki niat membunuh.
"Dia melawan pak, jadi terpaksa kami bekap mulutnya. Kami tidak tahu jika dia sudah meninggal."
"Kami kira cuma pingsan, tahunya badannya sudah dingin," ujar Feri sembari menahan sakit.
Feri menceritakan, ia terdesak uang untuk mengambil sepeda motornya yang ia gadaikan.
Sehari sebelum kejadian, Feri lantas mengajak Chandra melakukan aksi kriminal.
Mereka mencari sasaran berkeliling dari rumahnya ke kawasan KM 12, KM 5, dan baru bertemu Lisnawati saat di kawasan Pasar Perumnas Sako.
"Kami tidak mengincar ibu itu. Namun, karena ibu itu terlihat menggunakan kalung, jadi kami berniat jahat."
"Saya memanggil ibu itu, pura-pura kenal saja. Saya panggil, dia tidak kenalkan, ai lupa ibu ni."
"Saya ajak mengobrol di dalam mobil karena macet di belakang," ungkapnya.
Menurut Feri, baru di dalam mobil itulah, ia meminta perhiasan yang digunakan oleh Lisnawati.
Lisnawati mencoba memberontak, sehingga ia memanggil Chandra yang saat tengah bersembunyi dibalik jok.
