Kaleidoskop 2016

Januari: Bocah 12 Tahun Dibunuh Paman dan 4 Teman, Diperkosa Lalu Dibuang ke Kolam Galian

Lokasi sekitar 100 meter dari gubuk kosong tempat dia dipukuli dan diperkosa. Ketika itu polisi menduga Faidah korban pelaku kejahatan begal motor.

TRIBUNSUMSEL.COM/DEFRI
PEMBUNUHAN - Lima tersangka pemerkosa dan pembunuh Fikriyatul Faidah (12) diamankan di Polsek Talang Kelapa, Banyuasin, Senin (25/1/2016). Dari kiri ke kanan, Rudi, Toni, Somad, Aidil, dan Rinto. 

Hidung, mulut, dan telinga mengeluarkan darah.

Lokasi sekitar 100 meter dari gubuk kosong tempat dia dipukuli dan diperkosa. Ketika itu polisi menduga Faidah korban pelaku kejahatan begal motor.

Taufik, ayah Faidah, mengatakan, putrinya pergi sendirian dari rumah mengendarai sepeda motor menuju arah Kenten, Palembang.

Faidah terlebih dahulu mengantarkan adiknya ke sekolah. Namun dia tak kunjung pulang.

"Kami dapat informasi telah tewas di kolam Talang Keramat," kata Taufik.

Kasus itu terungkap, Minggu (24/1). Personel Polsek Talang Kelapa, Banyuasin, menangkap Somad, paman yang numpang tinggal di rumah orangtua Faidah.

Somad juga seorang guru ngaji. Dia yang merencanakan pembunuhan Faidah.

Polisi juga menangkap Toni (29), tetangga Faidah di Jl Tanjung Api-api Lr sekolahan RT 27 Talang Jambi.

Toni ditangkap sedang ikut Yasinan di rumah Faidah.

Kakinya ditembak karena hendak kabur. Toni pernah dipenjara selama dua tahun karena kasus pencurian.

Pengembangan kasus, Senin (25/1), ditangkap pula Rd (17) tinggal di Talang Keramat, Rinto (25) tinggal di Gasing, dan Ad warga Talang Keramat. Rd dan Ad sedang bermain warnet di kawasan Maskerebet ketika ditangkap.

Menurut Kompol Arianto, Rd berusaha melarikan diri sehingga polisi menembak kakinya.

Sementara Ad menyerah.

"Kedua tersangka kami ringkus di sebuah warnet di Maskerebet Alang-alang Lebar."

"Rudi terpaksa kami hadiah timah panas di kakinya saat mau melarikan diri," ujar Arianto didampingi Kanit Reskrim Ady Akhyat.

Lalu polisi meringkus Rinto sedang berada di kebunnya di daerah Gasing.

Saat itu pelaku coba melarikan diri, polisi juga menghadiah timah panas di kakinya.

"Terpaksa kami hadiahi timah panas juga agar pelaku tidak melarikan diri," tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved