Gempa Aceh
Purwakarta Galang Dana dan Kirim Tim Kebersihan untuk Bersihkan Aceh
Selain doa untuk Aceh, doa bersamatersebut ditujukan untuk toleransi beragama dan berkeyakinan di Indonesia.
TRIBUNSUMSEL.COM, PURWAKARTA - Ratusan orang yang terdiri dari tokoh berbagai agama hingga pejabat pemerintahan di Kabupaten Purwakarta menggelar doa bersama.
Doa yang dilaksanakan di Pendopo Purwakarta ditujukan untuk para korban gempa Aceh.
“Doa bersama lintas agama ini rutin dilakukan Purwakarta. Kali ini, doa bersama dilakukan untuk Aceh yang baru mengalami bencana,” ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, seusai doa bersama, Jumat (9/12/2016).
Dedi mengatakan, selain doa bersama, Pemkab Purwakarta mengumpulkan sumbangan untuk Aceh.
Sumbangan berasal dari pegawai di lingkungan pemkab, guru, siswa, hingga masyarakat. Sumbangan dari lingkungan pemkab ditargetkan mencapai Rp 1 miliar.
“Untuk PNS silakan menyumbang semampunya. Namun, untuk eselon II, saya harap sumbangan minimal Rp 3 juta,” ucap Dedi di depan peserta doa bersama.
Begitu pun dengan camat dan setingkat kepala dinas, ia berharap, sumbangan yang diberikan minimal Rp 1 juta-Rp 1,5 juta. Bantuan dalam bentuk uang tersebut rencananya akan dibawa ke Aceh pada 20 Desember 2016.
“Bantuannya diharapkan dalam bentuk uang. Nanti kami akan membelanjakannya di lokasi paling dekat ke lokasi bencana,” ujarnya.
Pasalnya, jika membawa barang dari Purwakarta, langkah tersebut akan sangat merepotkan.
Selain itu, pihaknya masih mencari data kebutuhan yang mendesak di Aceh, begitu pun untuk masyarakat.
Bagi warga yang ingin memberikan sumbangan, mereka bisa langsung datang ke bagian kesra Pemkab Purwakarta.
Namun, ia berharap agar sumbangan berupa uang. Ia pun akan mengirimkan petugas kebersihan.
Petugas kebersihan akan tinggal sebulan di Aceh dan diberi gaji oleh Pemkab Purwakarta.
Selain doa untuk Aceh, doa bersamatersebut ditujukan untuk toleransi beragama dan berkeyakinan di Indonesia.
Salah satu tokoh agama Buddha, Bhante Yatiko, mengaku senang diundang doa bersama untuk Aceh ini.