Selalu Bawa Jimat Ini Saat Membegal, Mat Lidin Tak Kuasa Menahan Amukan Warga Saat Ditangkap

“Pelaku juga memiliki jimat diduga kebal peluru. Jimatnya sudah kita sita dari tali pinggannya,” ujar Kapolsek.

TRIBUNSUMSEL.COM/RETNO WIRAWIJAYA

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Retno Wirawijaya

TRIBUNSUMSEL.COM,BATURAJA - Komplotan pelaku pencurian beraksi di Desa Penantian, Kecamatan Sosoybuay Rayab, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sabtu (26/11/2016) dini hari.

Aksi tersebut berhasil digagalkan warga dan aparat kepolisian.

Dua dari tiga pelaku dapat diringkus dalam sebuah pengejaran dramatis bak film laga di tv-tv. Seorang pelaku lainnya berhasil melarikan diri ke hutan.

Satu pelaku tewas diketahui bernama Irawan, Warga Desa Umpam dan satu lainnya bernama Syarifudin alias Mat Lidin (21), warga yang sama babak belur dihajar massa.

Keduanya langsung dilarikan kepolisian ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sutowo Baturaja.

Sebelumnya, kedua pelaku sempat menjadi bulan-bulanan massa yang mengejarnya hingga polisi yang ikut mengejar cukup kewalahan menenangkan emosi warga.

Menurut informasi dilapangan, tiga kawanan pelaku tersebut beraksi mencuri rumah Dadan, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemda OKU, warga Desa Penantian.

Pelaku dipergoki korban yang baru pulang main gaple di rumah Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) OKU, Zaplin, yang tidak jauh dari rumahnya.

Korban melihat kawanan pelaku mendorong motor miliknya yang sudah dicuri dari dalam rumah.

Korban pun berteriak. Warga lain yang sedang begadang main gaple di rumah Zaplin, mendengat teriakan tersebut.

Warga menghentikan permainannya dan langsung melakukan pengejaran terhadap pelaku yang sudah kabur menggunakan motor.

Ketua DPRD OKU, Zaplin, ikut langsung bersama warga dan anggota polisi yang kebetulan warga setempat bernama Ipda Herman.

Saat dihubungi Tribunsumsel.com melalui telepon, Ketua DPRD OKU, menceritakan, saat itu ia ikut mengejar bersama warga lainnya.

"Pelaku tiga orang membawa kabur motor korbanya," katanya.

Saat itu, ia bersama sopirnya, menggunakan mobil dinasnya Nissan Xtrail Nopol BG 3 F, dia dan anggota polisi bersama warga mengendarai motor memburu pelaku dalam suasana gelap melintasi jalan poros provinsi menuju ke Muaradua.

Diceritakan Zaplin, saat mereka mengejar pelaku yang mengendarai motor hasil curian dan motor pelaku sendiri, lokasinya sudah cukup jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) pencurian.

Yakni di Desa Way Heling, Kecamatan Lengkiti, atau sekitar 12 KM dari rumah Zaplin.

Pelaku bisa dikejar dan sempat disalip mobil dinas Zaplin yang dikemudikan sopirnya di desa jalan gelap yang masih banyak hutannya tersebut.

Saat dilakukan penghadangan usai menyalip, menurut Zaplin, seorang pelaku menembak dua kali ke arah sopirnya tapi meleset.

“Kami salip dan kami hadang dengan cara turun dari mobil. Pelaku nembak ke arah sopir saya dua kali tapi tidak kena."

"Mereka sempat lolos lagi dan kami kejar lagi. Saat itu pelaku menembak lagi saat dikejar. Sopir saya panik, karena posisi mobil dan motor dekat, motor pelaku tertabrak mobil,” cerita Zaplin.

Pelaku terjatuh dari motornya dan warga dengan emosi langsung menghadiahkan bogem mentah ke tubuh dua pelaku yang tak sempat kabur.

Sedangkan seorang lainnya berlari masuk ke hutan.

"Di belakang mobil kami warga juga majak yang mengejar," katanya.

Amuk massa tak bisa dihindari lagi meski Zaplin dan anggota polisi yang ikut mengejar berupaya menenangkan mereka.

Setelah diberi pengertian Ipda Herman, dan Zaplin akhirnya massa yang tersulut emosi mau menghentikan aksi main hakim sendiri tersebut.

Namun nyawa pelaku bernama Irawan tidak bisa diselamtkan lagi dan tewas di lokasi penangkapan.

Kapolres OKU AKBP Leo Andi Gunawan SIK MPP melalui Kapolsek Lengkiti AKP M Ahsum kepada wartawan, pelaku sudah lama masuk DPO (daftar pencarian orang) pihaknya.

“Pelaku Sy memang sudah masuk DPO kita. Dia dan rekan-rekannya sering melakukan pembegalan dan pencurian dan selalu beraksi dengan sadis menggunakan senpi,” jelas Kapolsek Lengkiti AKP M Ahsum didampingi Kanit SPK Aiptu Hambali, saat membawa Mat Lidin dan jasad rekannya Irawan yang tewas ke RSUD Ibnu Sutowo Baturaja, Sabtu dinihari (26-11-2016).

Dikatakan dia, penangkapan terhadap dua pelaku memang masuk wilayah kerjanya yakni berada di Desa way Heling.

Namun untuk proses hukumnya akan ditangani Polsek Sosoh Buay Rayap.

Mengingat kata dia tempat kejadian perkara (TKP) berada di Desa Penantian, Kecamatan Sosoh Buay Rayap.

Diceritakannya soal pelaku Mat Lidin, bandit satu ini dikenal sadis dan licin.

Sudah beberapa kali disergap anggotanya dan selalu lolos.

Kejahatannya bukan saja dilakukan di wilayah Lengkiti tapi diduga di beberapa tempat lainnya di Kabupaten OKU. Sehingga aparat Reskrim Polres OKU pun tadi subuh banyak yang mendatangi ruang emergency RSUD Ibnu Sutowo.

“Pelaku juga memiliki jimat diduga kebal peluru. Jimatnya sudah kita sita dari tali pinggannya,” ujar Kapolsek.

Karena kasus yang dilakukan para pelaku adalah kasus pencurian, kata dia lagi, maka tersangka akan di diproses di Polsek Sosoh Buay Rayap.

Dan Kapolsek telah mendapatkan informasi bahwa barang curian yang berhasil digasak tersangka juga sudah didapatkan kembali.

Yakni berupa tiga unit laptop dan satu unit motor jenis Beat Nopol BG 5091 FX yang ditemukan disembunyikan di semak-semak oleh pelaku.

Selain itu motor pelaku yang digunakan untuk beraksi jenis Jupiter MX Nopol BG 6750 FR sudah lebih dulu diamankan.(rws)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved