Helikopter TNI Hilang Kontak
Ini yang Terjadi Pada Istri Lettu Yohanes Saat Dengar Berita Helikopter TNI Hilang Kontak
Pilot heli nahas tersebut adalah Lettu Cpn Yohanes Syahputera bersama empat kru. Sekitar pukul 22.00, Tribun Sumsel memperoleh informasi kalau Pilot Y
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Insiden pesawat helikopter milik TNI AD kembali terjadi di wilayah perbatasan Kalimantan Utara. Kali ini, pesawat Heli Bell 412 milik TNI AD yang mengantar logistik untuk pasukan penjaga di Pos Tanjung Karya, perbatasan Long Bawan, Kamis (24/11) sekitar pukul 11.29 Wita, mengalami lost contact (hilang kontak). Lokasi berada di daerah antara Malinau dan Long Bawan.
Pilot heli nahas tersebut adalah Lettu Cpn Yohanes Syahputera bersama empat kru. Sekitar pukul 22.00, Tribun Sumsel memperoleh informasi kalau Pilot Yohanes merupakan warga Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Banyuasin.
Tribun langsung meluncur ke rumah keluarga Yohanes di Sungai Pinang. Tiba di sana malam sudah larut. Di rumah panggung seorang anak kecil bernama Tisha berlari-lari di samping ibunya. Ia berucap terima kasih karena telah dibelikan sebuah buku beberapa waktu lalu.
Tisha adalah anak pertama pasangan Yohanes Syaputra dan Ayie Zalni. Melihat anaknya yang belum tidur itu, Ayie memangkunya.
Sementara anak kedua yang baru beberapa minggu lahir tengah tidur lelap.
Di tengah-tengah keceriaan anaknya itu, Ayie sedang gundah memikirkan suaminya yang hingga semalam belum ada kabar.
Lettu Cpn Yohanes Syaputra, merupakan penerbang dari skuadron 21/serbaguna yang diberitakan mengalami kecelakaan di Nunukan, Kalimantan.
Sudah satu setengah bulan, suaminya bertugas di Skuadron Tarakan. Selama itu, sudah sering melakukan perjalanan penerbangan melakukan tugas dan kewajibannya.
Namun, berita hilangnya kontak pesawat yang ditumpanginya di televisi, ia dan keluarga menjadi panik.
Memang, kata Ayie, sebelum melihat pemberitaan ia mendapatkan kabar dari sesama istri penerbang yakni istri Kapten Ginas Sasmita.
"Sebelum terbang memang selalu kontak. Kontak terakhir tadi sekitar jam 10.00 WIT (kemarin-red) mengabarkan hendak terbang," ucap Ayie ditemui Tribun Sumsel di rumah keluarga suaminya itu.
Menurutnya, selama ini komunikasi dengan sang suami sering susah.
Penyebabnya di tempatnya bekerja mengantarkan logistik ke Nunukan, sinyal tidak bagus. Namun begitu komunikasi selalu rutin.
"Memang sering kayak gini. Karena sinyal di sana kan susah. Tapi biasanya selalu kontak kalu ada sinyal," kata dia.
"Ini kenapa jadi panik dan kepikiran, karena ada berita di televisi," tambah Ayie.