Anak Tewas di Tangan Ibu Kandung
Orang Tua Tidak Akur Anak Jadi Korbannya Hingga Meregang Nyawa
Marully menjelaskan antara pelaku dan suami sempat pisah ranjang tahun 2014 namun sempat rujuk awal Febuari 2016.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Hartati
"Kami juga sempat mendengar kalau Bani dan Siska ini pisah ranjang selama setahun. Ini karena Bani tidak senang mengetahui anaknya dipukuli ibunya."
"Tetapi baru dua bulan ini, Siska meminta rujuk kembali dan mereka milih untuk mengontrak rumah di belakang rumah orangtua Bani," ujar warga yang enggan menyebutkan namanya saat di depan rumah orangtua Salbani.
Setelah melakukan oleh tempat kejadian, jenazah Bryan dibawa petugas ke kamar mayat RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
Selang beberapa lama, Salbani yang sudah terlihat tenang tiba di RS Bhayangkara Palembang.
Dengan menahan tangis, Salbani seperti tidak percaya melihat anak lelakinya tewas di tangan sang istri.
Salbani mencoba untuk tegar melihat jenazah anaknya yang sudah terbujur kaku.
Sambil menahan tangis, Salbani memegang tubuh sang anak dan mengusap wajah sang anak saat di dalam kamar mayat RS Bhayangkara Palembang.
Tak sepatah katapun diungkapkan Salbani ketika anak lelaki semata wayangnya tewas di tangan istrinya sendiri.
Dengan menahan tangis dan mata memerah, Salbani keluar dari kamar mayat RS Bhayangkara Palembang dan berbincang dengan polisi.
Setelah berbincang, Sablani diminta untuk ikut ke Polresta Palemnbang guna diambil keterangannya sebagai saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.