Anak Tewas di Tangan Ibu Kandung

Laporkan Suaminya ke Polisi, Siska Keceplosan Ngomong Sesuatu, Rahasia Kematian Anak Pun Terbongkar

Kalau saja Siska tidak keceplosan sudah membunuh putranya itu, bisa jadi kasus ini terungkap dalam waktu yang lebih lama lagi.

TRIBUNSUMSEL.COM/M ARDIANSYAH
Salbani memandangi jenazah anaknya Bryan di kamar mayat RS Bhayangkara Palembang, Senin (21/11/2016). Bryan tewas setelah ditendangi ibunya, Siska. 

Siska juga dikenal tidak mau bergaul dengan lingkungan sekitar dan terkesan tertutup.

Kejadian pemukulan terhadap Bryan juga tidak banyak diketahui keluarga maupun warga sekitar.

Saat pemukulan yang menyebabkan Bryan tewas, tetangga kanan kiri juga tidak mengetahui.

Hal ini baru diketahui, setelah Siska keluar rumah tetapi di dengar di dalam rumah tidak ada lagi suara Bryan.

Dari situ, tetangga memberitahukan keluarga Salbani untuk segera mengecek ke dalam rumah setelah tidak lagi mendengar suara Bryan.

"Kami juga sempat mendengar kalau Bani dan Siska ini pisah ranjang selama setahun. Ini karena Bani tidak senang mengetahui anaknya dipukuli ibunya."

"Tetapi baru dua bulan ini, Siska meminta rujuk kembali dan mereka milih untuk mengontrak rumah di belakang rumah orangtua Bani," ujar warga yang enggan menyebutkan namanya saat di depan rumah orangtua Salbani.

Setelah melakukan oleh tempat kejadian, jenazah Bryan dibawa petugas ke kamar mayat RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.

Selang beberapa lama, Salbani yang sudah terlihat tenang tiba di RS Bhayangkara Palembang.

Dengan menahan tangis, Salbani seperti tidak percaya melihat anak lelakinya tewas di tangan sang istri.

Salbani mencoba untuk tegar melihat jenazah anaknya yang sudah terbujur kaku.

Sambil menahan tangis, Salbani memegang tubuh sang anak dan mengusap wajah sang anak saat di dalam kamar mayat RS Bhayangkara Palembang.

Tak sepatah katapun diungkapkan Salbani ketika anak lelaki semata wayangnya tewas di tangan istrinya sendiri.

Dengan menahan tangis dan mata memerah, Salbani keluar dari kamar mayat RS Bhayangkara Palembang dan berbincang dengan polisi.

Setelah berbincang, Sablani diminta untuk ikut ke Polresta Palemnbang guna diambil keterangannya sebagai saksi untuk penyelidikan lebih lanjut.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved