Reaksi Netizen Ketika Mengetahui Jawaban Penjual Durian 'Rp 700 Ribu'

- Postingan di media sosial Facebook soal harga durian yang mencapai Rp 700 ribu untuk dua durian belum lama ini menjadi viral.

Tribun Pontianak/Syahroni
Ahmad berfoto dengan durian montong yang ia jual. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Postingan di media sosial Facebook soal harga durian yang mencapai Rp 700 ribu untuk dua durian belum lama ini menjadi viral.

Pemerintah setempat melalui Satpol PP pun langsung bertindak dengan merazia penjual durian di jalan Teuku Umar, Pontianak, Kalimantan Barat.

Ahmad, penjual durian yang disebut itupun turut diamankan pihak kepolisian dan sudah membeberkan alasannya.

Beragam reaksi netizen pun dilontarkan menanggapi jawaban penjual durian tersebut.

Ratusan netizen menuliskan opininya dalam kolom komentar berita Inilah Penjelasan Tukang Durian 'Rp700 Ribu' yang Gegerkan Dunia Maya.

Banyak netizen yang menyesalkan kejadian tersebut.

Menyesalkan konsumen yang tidak bertanya dulu sebelum membeli, juga menyesalkan penjual yang tidak memasang plang harga.

Menurut mereka, seharusnya tiap pembeli memasang plang harga di lapak mereka.

Netizen berpendapat memasang plang harga adalah hal paling bijaksana, karena tidak semua pembeli mau menanyakan harga.

Pun ketika penjual memberitahu harga tanpa ditanya, tidak semua pembeli bisa menerima.

Bisa saja mereka malah merasa tersinggung, karena dikira tidak mampu membayar.

Terlepas dari permasalahan penjual dan pembeli, beberapa netizen memberikan nasehat untuk lebih bijak untuk membelanjakan uang.

Menurut mereka, durian termasuk jenis buah yang mahal. Ratusan ribu uang untuk membeli durian menurut mereka lebih baik dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.

Nah, bagaimana menurut Anda?

Penjelasan Pedagang Durian 'Rp 700 Ribu' di Pontianak

Ahmad (42), penjual durian di Jalan Teuku Umar Pontianak sempat diperiksa polisi setelah adanya unggahan yang menghebohkan dunia maya oleh akun Rahmadani Widyasari.

Dia memosting keluhannya mengenai dua buah durian dan dua air mineral yang membuatnya harus membayar Rp700 ribu kepada pedagang.

Ditemui TRIBUN PONTIANAK, Ahmad menjelaskan kronologi kejadian tersebut.

Dia juga membeberkan alasannya menjual durian tersebut seharga Rp700 ribu.

"Saya awal mulanya memang merupakan dari hulu, dan sekarang sudah menetap di Kota Pontianak. Durian-durian itu saya ambil dari Balai Karangan, setiap subuh saya pergi ke sana menggunakan mobil dan datang di Pontianak ini sekitar jam 3 sore dan langsung berjualan di Jalan Teuku Umar tersebut," kisahnya di Markas Kepolisian Resor Kota Pontianak.

"Kalau tidak salah waktu itu hari Jumat, dan ada konsumen datang sekitar jam 10 malam, dia tiga orang satu cewek dan dua orang cowok. Kemudian di samping mereka juga ada tiga orang bapak-bapak yang makan durian juga," tambahnya.

Saat itu, perempuan tersebut bersama dua rekannya yang laki-laki meminta durian yang paling bagus.

Ahmad mengklaim mereka tidak menanyakan berapa harganya.

Kemudian, anak buah Ahmad langsung membukakan durian yang paling bagus.

"Durian itu bukan durian lokal dan itu durian montong atau durian bangkok. Itu durian seberat 3,8 kilogram dan 3,4 kilogram. Durian montong tersebut satu kilonya lebih dari Rp100 ribu," ujar Ahmad.

Diceritakannya lebih lanjut, bapak-bapak di sebelahnya juga memakan sebuah durian montong dan membayar dengan harga Rp350 ribu tanpa ada komentar.

Kemudian rombongan bapak-bapak tersebut pulang.

Selanjutnya konsumen yang cewek dan dua orang laki-laki membayar setelah makan dua buah durian, yang membayarnya konsumen laki-laki dengan harga Rp700 ribu.

"Di waktu pembayaran mereka tidak ada komentar apapun, dan besoknya saya buka Facebook melihat ada komentar yang mengatakan keluhan makan durian di lapak saya," jelasnya.

Ahmad mengaku dengan adanya hal tersebut, ia dilarang sementara untuk berjualan di Jalan Teuku Umar tersebut.

Kemudian, disampaikannya juga bahwa durian tersebut merupakan durian dari Malaysia dan diambil dari Balai Karangan.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved