Ardiansyah Lompat dari Ampera
Bilang Mau Buang Ludah, Ardi Malah Lompat dari Jembatan Ampera, Ternyata Ini Alasan Mengharukannya
Ardi yang saat itu dibonceng meminta turun dari sepeda motor tersebut dengan alasan hendak buang ludah.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ardiansyah (28), pemuda yang melompat dari Jembatan Ampera, dikenal oleh temannya selama mengenyam bangku pendidikan di SMA Negeri 14 Palembang selalu menjadi juara umum.
Ardiansyah lulus SMA pada 2006 dan langsung diterima kerja di perusahaan pupuk di Palembang.
Jaya, teman satu kelasnya, mengaku kaget mengetahui Ardi mencoba mengakhiri hidup dengan cara melompat ke Sungai Musi dari atas Jembatan.
Diakui setelah bekerja Ardi mulai mengenal dunia malam dan memakai narkoba.
"Anaknya 10 betul (tidak nakal), jangankan narkoba dulu saat SMA merokok aja enggak," jelasnya.
Namun setelah lulus sekolah, teman-temannya menganggap Ardi, warha Komplek Kenten Indah, mulai nakal.
Hingga akhirnya Ardi dipecat dari perkerjaannya karena tidak pernah masuk kerja.
"Kalau dipecat karena memang sedang rehab, sudah lama tidak ketemu Ardi makanya setelah tahu dari Tribunsumsel.com memberitakan saya langsung cari info," terangnya.
Kini teman-temannya masih menunggu informasi keberadaan Ardi, apakah sudah ditemukan atau belum. Sebab dari info yang beredar Ardi telah berada di RS Bari.
"Saat kami cek bukan dia, tapi orang lain yang tercebur ke sungai, kami berharap Ardi ditemukan dengan keadaan apapun," ugkapnya.
Usai Rehabilitasi
Warga dan pengendara yang sedang melintas di atas Jembatan Ampera mendadak heboh melihr Ardi nekat melompat dari atas Jembatan Ampera, Minggu (30/10) siang.
Mirisnya, setelah melompat ke sungai Musi, tubuh Ardi langsung menghilang, dan hingga kini belum juga ditemukan.
Kerabat Ardi, H Erman Teguh (61), mengatakan, sebelum peristiwa tersebut, Ardi bersama ayahnya, Ujang Sani (64), sempat berkunjung ke rumahnya di kawasan Sungai Rebo, Banyuasin.
Ayah dan anak itu mengendarai sepeda motor.
Sepulang dari rumah Erman lewat Plaju, motor melintasi Jembatan Ampera dan terjebak macet.
Ardi yang saat itu dibonceng meminta turun dari sepeda motor tersebut dengan alasan hendak buang ludah.
Tanpa diduga, saat itu Ardi langsung membuang helmnya dan melompat dari atas Jembatan Ampera ke Sungai Musi.
"Tiba-tiba saja itu. Saat kejebak macet di Ampera, ia turun, melemparkan helm, dan melompat," ujar Erman saat dibincangi Tribunsumsel.
Mendapati Hal tersebut, Ujang Sani angsung menghubungi anggota polisi.
Tak lama berselang, tim identifikasi dari Mapolresta Palembang langsung datang ke lokasi kejadian.
Erman menceritakan, sepengetahuannya, Ardi baru selesai menjalani rehabilitasi di Kota Bandung, untuk mengobati kecanduan narkoba berjenis sabu.
"Memang beberapa hari ini, menurut cerita ayahnya, Ardi terlihat murung dan menyendiri. Mungkin menyimpan beban," katanya.
Ardi memiliki ciri-ciri dengan tinggi sekitar 170 Cm, menggunakan kaos oblong hijau, jaket merah lengan putih, celana panjang kain dasar warna kuning, jam tangan sebelah kanan dan gelang di tangan sebelah kiri.
"Saya tidak tahu kenapa berhenti. Sampai saat ini belum diketemukan, kami hanya bisa berdoa," katanya.
Kepala SPKT Polresta Palembang, Iptu Cek Mantri yang datang langsung ke lokasi kejadian usai menerima laporan mengatakan, jika pihaknya sudah melakukan olah Tindak Kejadian Perkara (TKP).
Cek Manti menegaskan, jika pihaknya akan melakukan koordinasi dengan anggota KP 3 Polair Polda Sumsel.
"Anggota masih melakukan pencarian di lapangan, diduga jenazah korban terseret oleh arus," tegasnya. (str/men)