Ini Kawasan Tertinggi Penyalahgunaan Narkoba di Palembang

di Indonesia setidaknya sudah ada 4 juta orang yang sudah menjadi pengguna narkoba, baik pencandu ringan maupun berat.

TRIBUNSUMSEL.COM/SLAMET TEGUH RAHAYU
Suasana bimbingan teknis P4GN yang diadakan di BNNP Sumsel di Hotel Duta 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan bimbingan teknis bidang pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di lingkungan dunia usaha.

Dalam kegiatan yang diadakan di Hotel Duta ini dihadiri sekitar 30 peserta dari 15 perusahaan di kota Palembang, Rabu (19/10/2016).

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sumsel, Kusmaneti berharap dengan dibentuknya bimbingan teknis bidang P4GN ini, para peserta dapat mengkampanyekan pencegaan narkoba di lingkungan kerjanya masing-masing.

Tak hanya di tempat kerja, hal itupun dapat dilakukan di lingkungan tempat tinggalnya dengan bekerja sama dengan elemen masyarakat, pihak kepolisian, instansi pemerintahan, dan instansi lain-lainnya.

"Bisa melakukan kerja sama yang baik dengan semua pihak dapat menyampaikan kepada masyarakat tentang pesan-pesan bahaya narkoba, serta untuk mensosialisasikan, memahami, serta membentengi diri dari narkoba, agar masyarakat dapat mempunyai daya tangkal kepada peredaran narkoba," jelasnya.

Neti menjelaskan, dari data yang diproleh, di Indonesia setidaknya sudah ada 4 juta orang yang sudah menjadi pengguna narkoba, baik pencandu ringan maupun berat.

Sementara untuk di Sumsel sendiri, setidaknya sudah ada 100 ribu pengguna narkoba.

Di Palembang sendiri, meski semua tempat rawan akan penggunaan narkoba, namun di kawasan Gandus, 13-14 Ilir Kecamatan Ilir Timur II, dan Kemuning merupakan tempat tertinggi dalam peredaran narkoba.‎‎

Dan sekarang ini, setidaknya sudah ada sekitar 45 jenis narkoba baru yang masuk ke Indonesia.

"Dan yang paling banyak pengguna narkoba itu ialah kalangan pekerja. Karena salah satu faktornya mereka mempunyai uang," katanya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved