Misteri Dataran Tertinggi di Palembang Terus Digali Oleh Ilmuan dan Mahasiswa
Pagi ini, terlihat peserta masih mengukur, memetakan dan memasang peralatan sebelum dilakukan penggalian.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Andi Agus Triyono
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Balai Arkeologi Sumatera Selatan dalam program Rumah Peradaban melakukan penggalian di Bukit Siguntang, Kamis (13/20/2016) pagi. Apa yang ditemukan dalam penggaluan itu?
Koordinator field school archaeology, Wahyu Riski Andifhani mengatakan berharap akan ada temuan-temuan baru dalam ekskavaksi ini.
Namun demikian, penggalian yang dilakukan merupakan proses pembelajaran bagi mahasiswa yang turut dalam rangkaian Rumah Peradaban.
"Ini belajar ya. Jadi bagaimana penggalian itu, prosesnya seperti apa dan sebagainya. Bila nanti ada temuan, pastinya akan didata tidak mungkin dibiarkan begitu saja," katanya pada Tribunsumsel.com.

Peta tempat sebelum dilakukan penggalian di Bukit Siguntang, Kamis (13/10/2016).
Peserta field school archaeology sendiri berasal dari empat universitas yakni Univ PGRI Palembang, Univ Muhammadiyah Palembang, UIN Raden Fatah dan Unsri dibantu dari tenaga Taman Wisata Kerajaan Sriwijaya (TWKS).
Penggalian dimulai hari ini dan berakhir tanggal 18 Oktober.
Pagi ini, terlihat peserta masih mengukur, memetakan dan memasang peralatan sebelum dilakukan penggalian.
Ada beberapa titik penggalian yang dilakukan.
Dalam penggalian ini, sehari sebelumnya peserta sudah dibekali tentang berbagai macam ilmu.
Diharapkan peserta bisa dengan baik melakukan penggalian tersebut.
Sebelumnya, Bukit Siguntang sudah berulang kali dilakukan penggalian baik oleh para ahli maupun field school.
Dari temuan-temuan hasil penggalian belum sepenuhnya mengungkap misteri dataran tertinggi di Palembang.
"Patut ditunggu. Semoga ada temuan yang bisa mengungkap misteri Siguntang lainnya," katanya.
