VIDEO: Urus BPJS Kesehatan Bisa Antre Sampai 4 Jam
Bukan hanya di dalam ruang loket, BPJS pun memperlakukan peserta di tenda luar layaknya para pengemis yang menunggu belas kasihan si empunya rumah.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mengurus perubahan data kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di kantor cabang Palembang, benar-benar menghabiskan waktu. Setelah menerima nomor antre yang diberikan petugas di meja pengisian formulir, peserta yang akan merubah elemen data diri harus menunggu sampai 4 jam lamanya.
Tidak siapnya petugas BPJS dalam melayani masyarakat bukan di loket perubahan data saja, melainkan di loket pengaduan, keuangan hingga cetak kartu pun sama demikian.
Lonjakan masyarakat yang ingin mengurus di kantor BPJS, tidak diantisipasi oleh petugas, bahkan masyarakat dibiarkan mengantre panjang sampai ke luar ruangan yang pintunya juga sengaja dibuka.
Kantor BPJS Cabang Palembang, memliki tiga lantai dimana lantai satu khusus pelayanan BPJS, sedangkan di lantai dua diisi ruang prioritas, pemasaran, kepala cabang dan keuangan. Di lantai tiga terdapat ruang rapat dan manajemen kesehatan primer maupun rujukan.
Di lantai tempat berkumpulnya peserta yang akan mengurus BPJS berukuran sekitar 20 meter x 8 meter, tampak kekurangan kursi untuk menunggu, masih kurangnya mesin pendingin ruangan dan tidak dilengkapi papan elektronik pengumuman nomor antrean, hingga masyarakat memilih nongkrong di tangga hanya untuk dipanggil.
Selain itu apabila masyarakat ingin mengurus kartu BPJS saat memasuki ruangan, seorang Satpam dan siswi SMK yang PKL menginstruksikan untuk mengurus di bawah tenda yang lusuh berada di sudut kantor tersebut. Lagi-lagi pelayanan kurang memuaskan akan diterima para peserta.
Tenda luar yang berukuran 5 meter x 6 meter tersebut tanpa pendingin ruangan maupun kipas, di sekelilingnya terdapat nama dan nomor fasilitas kesehatan (faskes) bagi peserta yang akan memilih dokter maupun merubah dokter, tidak ada meja dan kursi membuat peserta harus mengemper di dekat ruang musola. Tak ayal banyak peserta yang didominasi wanita kepanasan dan mengeluarkan keringat bercucuran.
Kantor yang terletak di jalan R Soekamto eks kantor Askes ini, disesaki oleh pria dan wanita baik usia muda maupun lanjut usia, memasuki gerbang kantor sudah terlihat antrean panjang hingga ke luar gedung.
Loket pelayanan ada 13 meja, dimana dibagi menjadi khusus pengurusan perubahan data, cetak kartu, pengaduan dan keuangan. Terkadang satu loket petugas sampai 15 menit menyelesaikan satu peserta.
Bahkan masyarakat memilih antre duduk di tangga menuju lantai dua karena tidak ada lagi kursi untuk menunggu.
Bukan hanya di dalam ruang loket, BPJS pun memperlakukan peserta di tenda luar layaknya para pengemis yang menunggu belas kasihan si empunya rumah.
Tidak ada pendingin dan minimnya kursi meja membuat masyarakat sulit untuk menulis elemen data.
Sementara, dikonfirmasi Kepala BPJS Cabang Palembang, Diah Sofiahwati menjelaskan, sejak bulan September diakui terjadi lonjakan hingga tujuh kali lipat sehingga menyebabkan banyaknya peserta yang datang ke kantor tersebut. Peserta datang kebanyakan untuk menanyakan perihal lonjakan pembayaran yang dianggap mahal, serta belum tahu kalau pembayaran saat ini dimana satu kepala keluarga (KK) dibayar dalam satu virtual account (VA).
"Biasanya sehari 70 orang kini bisa mencapai 500 lebih, memang ramai saat ada perubahan sistem pembayaran dan banyak yang belum tahu, mereka rata-rata kaget karena menerima tagihan yang dianggap lebih atau mahal," ungkapnya.
Diah menambahkan, melihat ramainya peserta BPJS yang datang, pihaknya juga dibantu oleh kantor BPJS Regional yang berada di samping kantor cabang, hal itu dinilai cukup efektif meskipun tidak mengurangi jumlah antrean dan pengurusan yang memakan waktu cukup lama.