Polemik Nama Kuto Gawang
Jika Nama Kuto Gawang Tetap Dipakai yang Menjadi 'Korban' Adalah Anak Cucu Kita Nanti
Kuto Gawang tidak layak untuk disematkan pada kawasan yang tidak memiliki nilai sejarah yang berkaitan.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG- Polemik penamaan Kuto Gawang sebagai kecamatan baru di Palembang terus menuai protes.
Ini dikarenakan penamaan Kuto Gawang melenceng dari lokasi Keraton Kuto Gawang yang sebenarnya.
Kecamatan Kota Gawang dinilai kurang tepat jika disematkan untuk wilayah Kelurahan Kuto Batu, 8, 9, 10, dan 11 Ilir.
Berdasarkan bukti sejarah, Kuto Gawang berada di kawasan Kecamatan Kalidoni dan sebagian Kecamatan Ilir Timur II yakni Kelurahan 1, 2, dan 3 Ilir dan Sungai Buah. Dengan tiga anak sungai yang menandai keberadaan pemukiman itu.
Seniman Palembang yang juga pemerhati sejarah Taufik Wijaya tidak mempemasalahkan pemekaran daerah Kecamatan IT II, tetapi penamaannya tidak tepat.
Kuto Gawang tidak layak untuk disematkan pada kawasan yang tidak memiliki nilai sejarah yang berkaitan.
Penamaan satu daerah harus dikaitkan dengan sejarah yang ada dalam masyarakat lokal setempat, bukan terkesan dipaksakan.
Dengan demikian, ke depan tidak sampai terjadi penyimpangan sejarah terutama pada generasi yang akan datang.
"Jika dibiarkan penyimpangan sejarah ini, maka tidak akan menutup kemungkinan akan terjadi perdebatan pada anak cucu kita nanti tentang kebedaan kota bersejarah itu," katanya.
Ia mencontohkan kawasan Batavia sangat identik dengan Kota Jakarta, sehingga tidak mungkin akan ada Batavia di Sumatera.
Berbeda halnya pada penamaan jalan, misalnya Jenderal Sudirman, hal tersebut menjadi bentuk penghargaan kepada seseorang.
Taufik menegaskan, penamaan Kecamatan Kuto Gawang merupakan kesalahan fatal karena tidak memperhatikan kebudayaan masyarakat setempat.
Dia mengharapkan peninjauan ulang kebijakan penamaan tersebut, sehingga dapat menimbulkan kebingungan sejarah.
"Akan menjadi kesalahan yang konyol jika pemerintah tidak segera melakukan peninjauan ulang dan membiarkan penyimpangan sejarah dilakukan melalui penamaan daerah ini," jelasnya.