Rahmat Bertekad Bawa Electrik PLN Juara PFL

Semangat pantang menyerah dan memiliki mental yang kuat, membuat Rachmatullah (24), pria asal Palembang ini menuai kesuksesan

TRIBUN SUMSEL/SLAMET TEGUH RAHAYU
Rahmat (kiri) saat memberikan seragamnya di Electrik PLN ke coach Ewed (tengah) di dampingi oleh Tomy (kanan) yang siap untuk go nasional 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Semangat pantang menyerah dan memiliki mental yang kuat, membuat Rachmatullah (24), pria asal Palembang ini menuai kesuksesan. Bersama rekannya, Reza Yamani yang saat ini lolos seleksi Timnas Futsal Indonesia, mereka tak sia-sia memberanikan diri merantau ke pulau Jawa, hingga akhirnya direkrut oleh tim futsal Electrik PLN, yang dikomandoi oleh Vennard Hutabarat.

Meski ditinggal Reza untuk membela Timnas Indonesia, Rahmat sapaannya tak berkecil hati. Pasalnya, impian yang paling utamannya ialah membawa timnya lolos ke final four Pro Futsal League (PFL) Indonesia, dan menjadi juara.

"Kalau masuk Timnas itu merupakan bonus saja. Impian saya itu membawa tim juara," ujarnyasese saat dibincangi Tribunsumsel saat ditemui di Lapangan Fisrt Futsal.

Rahmat menceritakan, sebelum memutuskan untuk beralih menjadi pemain futsal, ia sempat menjadi pemain sepakbola di Pertamina. Namun, saat ia duduk di bangku SMA, dan futsal mulai digandrungi masyarakat, ia beralih menjadi pemain futsal.

Garuda Muda, tim binaan dari Romi Herton Foundation merupakan sebuah klub yang membesarkan nama Rahmat di kota Palembang. Sukses di Garuda Muda, Rahmatpun akhirnya bergabung dengan tim futsal Bank Sumsel Babel.

Di tim Bank Sumsel Babel inilah, Rahmat memperoleh pengalaman yang luar biasa. Ia berkesempatan bermain bersama nama-nama tenar di dunia futsal dan pemain Timnas futsal Indonesia kala itu seperti Kharismawan, Jefri Purba, Angga, dan Ali Haidar membuat kemampuan Rahmat semakin matang.

Pede dengan pengalaman, dan ilmu yang didapat, Rahmatpun lantas memutuskan untuk terbang ke pulau Jawa bersama Reza rekannya semasa di Bank Sumsel Babel. Bersama Reza, klub profesional pertama yang dibela Rahmat ialah Pingky Boys Makassar, dan di PFL Indonesia kali ini, ia berseragam Electrik PLN.

"Sempat jual motor dulu untuk berangkat ke Jakarta kala itu," ujar suami dari Kelah Paramita ini.

Setelah namanya cukup dikenal di kancah futsal nasional, pemuda yang lahir di Palembang, 4 April 1992 ini mendapat banyak tawaran dari klub-klub di tanah air, diantaranya Tim Bintang Timur Surabaya, Antam Jakarta, dan Permata Pinky.

"Sekarang masih pikir-pikir dulu, belum memutuskan tim selanjutnya," kata pria yang tengah menunggu kelahiran anak pertamanya ini.

Pemain yang berprofesi sebagai flank ini juga memberikan sedikit tips bagi para juniornya yang menggilai futsal. Jika ingin menjadi pemain futsal profesional, para pemain harus tekun dalam berlatih, menjaga kondisi tubuh, pola makan yang baik, serta tidur yang cukup.

"Latihan harus tekun, apalagi di Palembang sudah didukung dengan lapangan futsal seperti First Futsal ini, yang kualitasnya sangat baik," ungkap pemuda yang juga sebagai brand ambasador dari Joma ini.‎

Kesuksesan keduanya pemuda asal Palembang ini, tampaknya bakal disusul oleh junironya. Tomy (21), pemuda yang saat ini membela Bank Sumsel Babel ini siap go nasional.‎ Meski belum resmi, ia sudah ditawari kontrak oleh tim Antam Jakarta yang tengah berlaga di PFL Indonesia.

Meski masih berusia muda, Tomypun sudah banyak makan asam garam di perfutsalan kota Palembang. Ia juga tercatat sebagai kapten tim futsal Pra Pon Sumsel beberapa waktu yang lalu.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved