Ketua DKP Palembang: Ketiadaan FLS2N Tingkat Provinsi Bunuh Kreativitas dan Prestasi Pelajar
Ketiadaan itu menurut DKP, membunuh daya kreativitas dan prestasi pelajar.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Andi Agus Triyono
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) menyesalkan ketiadaan kompetisi Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di tingkat provinsi.
Ketiadaan itu menurut DKP, membunuh daya kreativitas dan prestasi pelajar.
"Kegiatan ini sangat baik, sesuai dengan visi revolusi mental. Secara masif kegiatan ini hampir seluruh sekolah berpartisipasi," kata Vebri Al Lintani ketua DKP pada tribunsumsel.com, Jumat (19/8/2016).
Ia menyayangkan kompetisi di tingkat provinsi tidak ada.
Sementara, para peserta dari berbagai sekolah di Palembang khususnya sudah "berdarah-darah" agar bisa berkompetensi dalam ajang tersebut.
Di tingkat kota, kata dia, sudah diadakan kompetisi FLS2N.
Para peserta dari SD hingga SMA tingkat kota Palembang yang berhasil melaju, seharusnya ikut berkompetisi ditingkat provinsi.
"Dengan alasan ketiadaan dana, maka ditingkat provinsi tidak diadakan. Dan peserta yang nantinya akan diikutkan ditingkat nasional pada akhir Agustus nanti, sistem main tunjuk," kata dia.
"Jelas alasan itu sebenarnya tidak berdasar. Kasihan anak-anak yang sudah berdarah-darah berlatih hanya untuk ikut seleksi di tingkat provinsi, malah provinsi tidak mengadakan. Bahkan mereka seperti main tunjuk saja untuk peserta yang ikut ditingkat nasional," tambahnya.
Oleh sebab itu, DKP menyatakan sikap atas ketiadaan kompetisi FLS2N ditingkat provinsi.
Pertama, meminta gubernur untuk mengevaluasi jajarannya terkait FLS2N.
Kedua, meminta pihak terkait untuk meminta maaf atas kebijakan yang salah ini.
Ketiga, menetapkan program FLS2N sebagai program rutin dengan anggaran biaya yang proporsional tiap tahunnya.
Keempat, FLS2N tingkat provinsi dikelola pihak yang berkompeten.