Dua Jam Pisau Masih Menancap di Bahu Junaidi, Rumah Sakit Hanya Pasang Infus

"Saat di sana persisnya ketika hendak membeli es tebu, tiba-tiba saja dia (Korban-red) ditusuk dari belakang oleh orang tidak dikenal," jelasnya saat

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL/ M ARDIANSYAH

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Orang tak dikenal tiba-tiba menusuk Junaidi (30) saat akan menuju ke rumah teman perempuannya di kawasan Rusun Blok Blok 32 Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Palembang, Jumat (29/7/2016) sekitar pukul 16.30.

Akibat luka tusukan yang dialami Junaidi, warga Sukarami Palembang ini harus menjalani operasi di Instalasi Gawat Darurat (IGD) di RSMH Palembang untuk mengangkat senjata tajam berupa pisau yang tertancap di bahunya.

Seorang keluarga korban, Hata (45), menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat ponakannya tersebut bermain menemui teman perempuannya di kawasan Rusun Blok 32.

"Saat di sana persisnya ketika hendak membeli es tebu, tiba-tiba saja dia (Korban-red) ditusuk dari belakang oleh orang tidak dikenal," jelasnya saat ditemui di IGD RSMH Palembang.

Mengetahui hal tersebut, dikatakannya, warga sekitar pun langsung membawa keponakannya tersebut ke Rumah Sakit AK Gani Palembang guna mendapatkan perawatan pertama.

"Pas di sana (RS AK Gani-red), dia malah dibiarkan saja hingga kurang lebih selama dua jam," terangnya.

Saat itu, masih dikatakannya, keponakannya tersebut hanya sekedar dipasang impus. Namun, tak kunjung juga dioperasi untuk mengangkat pisau yang masih tertancap.

"Kata petugas di sana, alasannya belum ada dokter dan juga karena belum ada keluarga. Karena itu, saya pun akhirnya minta putuskan untuk dirujuk ke RSMH ini," ungkapnya.

Parahnya lagi, masih dikatakannya, saat minta dirujuk tersebut pihak RS AK Gani juga beralasan tidak ada mobil ambulan, sehingga, ia pun akhirnya membawa keponakannya tersebut menggunakan mobil pribadinya.

"Herannya lagi, pas mau dibawa, impus yang dipasang itu juga dilepas dengan alasan karena tidak menggunakan ambulan Rumah Sakit," tuturnya.

Ia juga berharap, kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Karena menurutnya, hal ini berhubungan dengan nyawa seseorang.

"Jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi, karena ini berhubungan dengan nyawa orang," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved