Bocah Obesitas 119 Kilogram
Sering Diledek Kurus, Buat Rizki Kalap Setiap Makan Demi Jadi Gemuk
"Ki, kamu ini kan anak bungsu satu-satunya cowok, masa badannya kurus kaya enggak diurus,"
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Bermula kerap dibilang kurus oleh paman dan saudaranya pada 2011 lalu, Rizki Rahmat Ramadhan bertekad menggemukkan tubuh seperti enam saudarinya.
Tak ayal seluruh makanan cepat saji selalu disantapnya hampir setiap hari.
Bahkan setiap dua jam dia makan.
"Ki, kamu ini kan anak bungsu satu-satunya cowok, masa badannya kurus kaya enggak diurus," kata Linda (23), kakak keduanya, menceritakan awal mula Rizki mulai hobi makan.
Wanita yang tengah berbadan dua ini menambahkan, setelah mendengar perkataan itu Rizki bak geragasan.
Makanan yang berada di kulkas maupun di meja makan yang tertutup tudung saji kerap habis disantapnya.
Bukan itu saja, setiap kali Rizki meminta dibuatkan pindang dengan porsi untuk satu keluarga pun habis dengan Rizki seorang.
Diakui pindang menjadi santapan favoritnya baik ikan baung, patin, dan lain-lain.
"Kadang minta dibuatkan oleh uwak dan neneknya, ya sudah, kalau dibuatkan pasti dihabisikannya," kata dia.
Pada 2011 lalu, atau saat usia Rizki 6 tahun, badan Rizki seperti bocah normal.
Namun tiap tahun, karena porsi makan dalam jumlah besar, membuat badannya semakin melar dan mulai sulit gerak.
Dua jam saja tidak mengemil makanan, Rizki langsung menangis dan marah.
Tak tega melihat anak laki satu-satunya merengek, ibunya rela memberikan uang jajan dan penganan cepat saji demi menenangkan Rizki.
Sampai akhirnya, pada tahun 2015 badan Rizki langsung naik 100 kilogram.
Di saat bobot mulai tak terkontrol, nafsu makannya semakin tinggi.
Sekali jajan bisa menghabiskan Rp 50 ribu dalam waktu dua jam. Dia sering membeli mi instan kemasan cangkir, es krim, dan snack lainnya.