Rizky Sudah Sadar penuh dan Kooperaktif, Namun Masih Butuh Alat Bantu
"Kita bicara kondisi terakhir ya. Kondisi Rizky bukan hanya baik namun mengalami kemajuan. Dia sudah sadar penuh, dan kooperaktif. Memang masih mendap
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Rizky Rahmat Ramadhan (11), masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, Rizky di rawat sejak Jumat (22/7/2016) pagi yang lalu.
Saat itu, Rizky dipindahkan ke ruang ICU, usai tak sadarkan diri karena mengalami gangguan pernapasan saat ia tidur atau dalam bahasa medis disebut Obestructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS).
Tiga hari menjalani perawatan diruang ICU, menurut tim dokter yang menangani Rizky, kondisinya saat ini sudah membaik, meski memang masih membutuhkan alat bantu pernapasan.
TRIBUNSUMSEL.COM/SRI HIDAYATUN
Rizki Rahmat Ramadan (11), warga jalan Letnan Murod, Talang Ratu, Palembang dirawat di RSMH Palembang karena obesitas. Bobot Rizki mencapai 119 kilogram, jauh lebih berat dari seharusnya tak sampai 50 kilogram
"Kita bicara kondisi terakhir ya. Kondisi Rizky bukan hanya baik namun mengalami kemajuan. Dia sudah sadar penuh, dan kooperaktif. Memang masih mendapat bantuan menggunakan mesin, namun sebagian besar, Rizky sudah bisa bernafas sendiri," ujar Kepala Divisi Emergency Rawat Intensif Anak, Dr Silvia saat menggelar konfrensi Pers di ruang pertemuan RSMH, Senin (25/7/2016).
Menurut Silvia, alat bantu pernapasan tersebut, berguna untuk mensuport aliran oksigen ke paru-paru Rizky agar bekerja dengan baik.
Silvia menjelaskan, setelah kondisi Rizky membaik, maka alat bantu pernapasan tersebut akan dicabut.
"Kita akan tes apakah Rizky ini mampu bernafas secara spontan tanpa bantuan," tegasnya.
Silvia juga menerangkan, untuk meminimalisir Rizky kembali mengalami OSAS, maka selama menjalani perawatan di ruang ICU, maka pihak rumah sakit akan mencoba memasang alat Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).
"Jadikan OSAS ini terjadi ketika Rizky sedang tidur, dan tiba-tiba tidak bisa bernafas. Sehingga saat Rizky tidur kita pasang CPAP ini. Jika sudah mampu bernafas secara normal akan kita cek, akan selalu kita pantau," katanya.
Silvia menerangkan, meski harus menjalani hari-harinya di ruang ICU, tak ada kendala yang dialami oleh Rizky, hanya memang menurut Silvia, pergerakan Rizky sedikit mengalami keterbatasan, karena masih menggunakan alat bantuan.
"Namun secara umum tidak ada keluhan, malahan sudah bisa nyuruh-nyuruh kita," ungkapnya.