Warga Lorong Jambu dan Terusan Bentrok
Tak Terima Lihat Adik Terkapar Bersimbah Darah, Junaedi Lalu Ikut Bentrokan
"Siapa yang tidak kesal melihat adik kandung terkapar dengan tangan yang nyaris putus kena cincang, jadi saya ikut dalam bentrokan itu," ujar pria yan
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Usai terjadinya bentrok berdarah yang berada di kawasan Jalan Kadir TKR Lorong Terusan Kelurahan 36 Ilir Kecamatan Ilir Barat (IB) II, lima orang yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut diamankan di Polresta Palembang.
Mereka yang diamankan ialah Junaedi (42), warga Jalan Kadir TKR Lorong Penghulu Kecamatan IB I, Joni (40), Ombang (31), dan Ujang (48), yang ketiganya ialah warga Jalan Kadir TKR Lorong Jambu Kecamatan IB I, serta Yudi.
Dibincangi diruangan piket di Polresta Palembang, Junaedi mengakui jika ia ikut dalam bentrokan tersebut, namun ia tak mengetahui pasti awal mula kejadian.
Junaedi mengatakan, ia nekat ikut dalam bentrokan itu, lantaran ia tak terima melihat adiknya yang bernama Jailani, terkapar bersimbah darah karena terlibat bentrok dengan Suwandi.
"Siapa yang tidak kesal melihat adik kandung terkapar dengan tangan yang nyaris putus kena cincang, jadi saya ikut dalam bentrokan itu," ujar pria yang pakaiannya bersimbah darah tersebut saat diamankan di Polresta Palembang, Minggu (12/6/2016).
Junaedi menambahkan, setelah melihat apa yang dialami oleh adiknya tersebut, ia bersama kelima rekannya yang lain langsung mendatangi dan terlibat dalam bentrokan.
Usai melampiaskan amarahnya, kawanan ini pun langsung kabur meninggalkan lokasi.
Namun sial dialami oleh Junaedi, saat ia hendak kabur malah ia diamankan anggota polisi, karena selain terlibat dalam bentrok itu, Junaedi juga kedapatan membawa senjata api rakitan (senpira).
"Saya memang membawa senpi saat itu, namun belum sempat saya letuskan. Saya ditangkap polisi saat di jalan, sementara teman-teman saya yang lain berhasil kabur," kata pria yang mengaku bekerja sebagai kuli bangunan ini.
Ditanya mengenai senpira yang dibawanya tersebut, Junaedi mengaku senpira itu merupakan milik temannya yang dititipkan kepadanya.
"Senpi itu punya teman saya pak," ungkapnya.