Mayat Dalam Karung Mengapung di Sungai

Klik Tribun: Polisi Kejar Warga Siderejo yang Diduga Memiliki Keterkaitan dengan Keluarga Tasir

Kabar terbaru saat ini polisi sedang mencari keberadaan pasangan suami istri inisial AM dan ER warga Desa Sidorejo Kecamatan Muara Padang yang hingga

IST
Temuan mayat yang kembali terjadi di perairan Air Sugihan menggegerkan masyarakat setempat. Pagi tadi, Sabtu (14/5/2016) sesosok mayat ditemukan warga hanyut mengapung di perairan tersebut. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Kabar terbaru saat ini polisi sedang mencari keberadaan pasangan suami istri inisial AM dan ER warga Desa Sidorejo Kecamatan Muara Padang yang hingga kini buron, diduga keduanya terlibat transaksi sebelum korban Tasir dan keluarga menghilang, Senin (16/5/2016).

Hal ini disampaikan Kepala Desa Siderejo, Eli, bahwa kabarnya pasangan tersebut sebelum kejadian terlibat transaksi jual beli tanah dengan keluarga korban Tasir yang mayatnya ditemuka.

Namun transaksi batal karena tanah yang akan dibeli tidak ada.

"Iya memang benar saat ini polisi sedang mengejar keduanya karena sebelum kejadian keduanya terlibat transaksi jual beli tanah," katanya pada Tribunsumsel.com.

Empat Mayat yang Ditemukan Mengambang di Sungai itu Adalah Keluarga Tasir

Misteri temuan empat jasad di perairan Air Sugihan Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin dalam tiga hari berturut-turut menemui titik terang. Ke empat mayat tersebut merupakan satu keluarga, yakni keluarga Tasir (60), warga Trans Swakarsa Mandiri (TSM) desa Indrapura Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.

Keluarga Tasir tinggal di tempat tersebut bersama istri, anak dan dua cucu.

Salah satu cucunya bernama Winarti, tercatat sebagai siswa kelas VI SD Negeri Indrapura, satu cucunya lagi berumur enam tahun yang ditemukan hari ini (Minggu-red).

Mereka tinggal di rumah sederhana di komplek TSM desa Indrapura.

Keterangan warga setempat, rumah Tasir berada di blok pertama komplek TSM sehingga menyendiri dan jauh dengan rumah lainnya.

Jarak antara rumah yang terdekat sekitar 500 meter.

Tasir tinggal bersama istri, anak dan dua cucu.

Sementara menantunya bekerja di Palembang.

Tasir sendiri sebelumnya tinggal dan merupakan warga Palembang.

Namun sudah sejak tujuh tahun lalu ia pindah dan bertempat tinggal di TSM tersebut.

"Dia itu dulunya tinggal di Palembang. Mungkin karena pengen mengubah nasib, dia ke sini tinggal di TSM sebagai petani," ujar Karso, warga setempat yang mengaku masih memiliki hubungan keluarga dengan dia.

Belum diketahui motif pembunuhan satu keluarga tersebut. Warga pun masih belum mengetahui.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved