Mayat Dalam Karung Mengapung di Sungai

Breaking News: Astaghfirullah, Mayat Kelima Kembali Ditemukan di Perairan Jalur

Kembali mayat ditemukan Senin pagi (16/5/2016) di dusun cahaya kenten jalur 23-25 Kecamatan Muara Sugihan.

TRIBUNSUMSEL.COM/DEFRI IRAWAN
Mayat baru ditemukan warga dusun Cahaya Kenten jalut 23-25 Muara Sugihan pada Senin (16/5/2016) pagi. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BANYUASIN - Kembali mayat ditemukan Senin pagi (16/5/2016) di dusun cahaya Kenten Jalur 23-25 Kecamatan Muara Sugihan.

Hingga hari ini sudah ada 5 mayat yang ditemukan warga di perairan Jalur.

"Iya memang benar masih ada mayat baru lagi ditemukan pagi tadi oleh warga Cahaya Kenten, diduga juga mayat satu keluarga yang dibantai di desa Indra Pura itu," kata Agus warga Muara Sugihan.

Hingga kini sudah ada 5 mayat yang berhasil dievakuasi mengapung disungai sejak 4 hari berturut-turut.

Kini masyarakat masih menunggu gerak cepat kepolisian untuk meringkus pembunuhan keji tersebut.

Empat Mayat yang Ditemukan Mengambang di Sungai itu Adalah Keluarga Tasir

Misteri temuan empat jasad di perairan Air Sugihan Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin dalam tiga hari berturut-turut menemui titik terang. Ke empat mayat tersebut merupakan satu keluarga, yakni keluarga Tasir (60), warga Trans Swakarsa Mandiri (TSM) desa Indrapura Kecamatan Muara Sugihan Kabupaten Banyuasin.

Keluarga Tasir tinggal di tempat tersebut bersama istri, anak dan dua cucu.

Salah satu cucunya bernama Winarti, tercatat sebagai siswa kelas VI SD Negeri Indrapura, satu cucunya lagi berumur enam tahun yang ditemukan hari ini (Minggu-red).

Mereka tinggal di rumah sederhana di komplek TSM desa Indrapura.

Keterangan warga setempat, rumah Tasir berada di blok pertama komplek TSM sehingga menyendiri dan jauh dengan rumah lainnya.

Jarak antara rumah yang terdekat sekitar 500 meter.

Tasir tinggal bersama istri, anak dan dua cucu.

Sementara menantunya bekerja di Palembang.

Tasir sendiri sebelumnya tinggal dan merupakan warga Palembang.

Namun sudah sejak tujuh tahun lalu ia pindah dan bertempat tinggal di TSM tersebut.

"Dia itu dulunya tinggal di Palembang. Mungkin karena pengen mengubah nasib, dia ke sini tinggal di TSM sebagai petani," ujar Karso, warga setempat yang mengaku masih memiliki hubungan keluarga dengan dia.

Belum diketahui motif pembunuhan satu keluarga tersebut. Warga pun masih belum mengetahui.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved