Jejak PKI di Palembang

Tahun 1965 Desingan Peluru dan Mayat PKI Jadi Hal Biasa, Air Sungai Musi pun Berubah Merah

Air Sungai Musi pada waktu-waktu tertentu berubah menjadi merah akibat darah.

Editor: M. Syah Beni
Tribun Sumsel
Lokasi Pulau Kemaro yang Diduga Menjadi Tempat Tahanan PKI 

"Kami dulu tidak boleh mendekati penjara itu. Ada batasnya. Seratus meter dari penjara tidak boleh mendekati, kalau masih ngeyel ditembak. Begitu juga ketika ada mayat yang mengapung tidak boleh diurusi, kalau berani coba-coba ya dihajar benar," katanya lagi.

Kata dia, penjara di Pulau Kemaro sifatnya terbuka tidak beruang-ruang. Semua tahanan berada di dalam tembok, mengumpul menjadi satu. Terdapat beberapa tower pemantau untuk mengawasi kawasan sekitar.

Eksekusi yang dilakukan tidak selalu malam. Kata dia, tahanan disuruh memajat pohon kemudian ditembak dari bawah. Ketika sudah demikian langsung dimasukkan dalam karung berukuran besar dan dibuang ke sungai.

"Setiap karung itu ada sekitar 10 sampai 15 orang. Kadang ada yang belum mati dimasukkan disitu. Kan karungnya dikasih pemberat besi, dibuang ke sungai. Beberapa hari mayatnya mengambang, timbul dan makanya banyak yang balik ke sungai kami sini lagi," kenangnya.

"Jadi ndak ada mayat yang dieksekusi itu di kubur. Mayatnya dibuang ke sungai semua, ditenggelamin," tambah dia.
Penjara di Pulau Kemaro akhirnya tidak digunakan lagi ketika pemberontakan PKI sudah reda. Hingga akhirnya tidak terurus dan kini tinggal puing-puingnya saja. (Wan/And)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved