Pemilihan BGP Dinilai Hanya Menghamburkan Uang Negara

Pertengahan bulan Mei 2016 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), PALI akan membuka jadwal pendaftaran seleksi Bujang Gadis PALI (BGP).

TRIBUNSUMSEL.COM/ARI WIBOWO
Kepala Disdikbud PALI, Abu Hanifah. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Ari Wibowo

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI-Pertengahan bulan Mei 2016 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), PALI akan membuka jadwal pendaftaran seleksi Bujang Gadis PALI (BGP). Namun, pemilihan BGP mendapatkan sorotan dari masyarakat terkait besarnya anggarkan yang dikuncurkan oleh Disdikbud senilai Rp 400 juta untuk pemilihan BGP.

Kepala Disdikbud PALI, Abu Hanifah, mengatakan pihaknya akan menunjuk pihak ketiga untuk menyeleksi BGP sampai terpilihnya BGP tahun 2016 ini.

"Nanti kita tunjuk pihak ketiga bersama Disdikbud akan membuka pendaftaran BGP PALI tahun 2016 untuk seleksi BGP yang terpilih," kata Abu Hanifah, Rabu(27/4).

Untuk syarat pendaftaran peserta BGP, lanjut Abu, harus warga Kabupaten PALI dengan menunjuk kartu identitas tinggal di PALI seperti KTP atau sejenisnya. Usia 17 tahun sampai 25 tahun sehat jasmani dan rohani.

"Syarat pendaftaran peserta BGP, warga PALI usia 17 tahun sampai 25 tahun, sehat jasmani dan rohani, untuk BGP yang terpilih tahun 2015 lalu, tidak diperbolehkan untuk mengikuti seleksi BGP tahun 2016," katanya.

Dari seleksi BGP PALI, Disdikbud sudah menganggarkan dana sekitar Rp 400 juta, yang diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2016 ini.
"Anggaran sudah kita siapkan, seleksi BGP tahun 2016," jelas Abu.

Besarnya anggaran yang dikunjurkan oleh Disdikbud untuk seleksi BGP, mendapat sorotan dari Pemantau Kegiatan PALI(PKP), seperti dikatakan sekretaris PKP, Arudin Baskoro. Pihaknya sangat menyayangkan besarnya anggaran yang kuncurkan hanya untuk seleksi BGP tahun 2016. Menurutnya masih banyak yang harus dibenahi di Bumi Serapat Serasan.

"Alangkah baik, jika uang untuk seleksi BGP kepentingan lebih luas seperti, bantuan pelajar yang kurang mampu atau juga memperbaiki sekolah rusak dan bantuan korban banjir," tegas Arudin.

Arudin menilai, anggaran yang dikeluarkan Disdikbud untuk pemilihan BGP hanyalah menghamburkan uang negara tanpa memperhatikan asas manfaatnya.

"Kami menilai Disdikbud hanya menghamburkan uang negara, tentu kita lihat manfaat dari BGP tidak terlalu banyak, mereka (BGP) hanya umbrella girls (payung wanita) untuk menyambut para tamu atau pejabat. Alangkan baik anggaran BGP di pangkas," jelas Arudin‎.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved