Lahan Pertaniannya Digusur Perusahaan, Suharmi Bertahan Hidup dari Belas Kasihan Tetangga

Empat tahun lalu, ibu tiga orang anak ini mengadu nasib dari kampung Sukarejo, kecamatan STL Ulu Trawas bersama suaminya.

Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL/ ANDI AGUS T
Suharmi pada jumpa pers Walhi di Wisma Atlet, Sabtu (23/4/2016) 

Laporan wartawan Tribunsumael.com, Andi Agus T

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Suharmi, ibu rumah tangga yang tercatat sebagai warga Dusun Cawang Gumilir, desa Bumi Makmur kecamatan Muara Lakitan Musi Rawas memberi kesaksian pada jumpa pers yang digelar Walhi Sumsel di Wisma Atlet Palembang, Sabtu (23/4/2016) siang.

Ia menceritakan bahwa semua hasil bumi miliknya lenyap digusur perusahaan.

"Singkong, jagung, padi semuanya habis digusur," katanya pada sejumlah wartawan.

Empat tahun lalu, ibu tiga orang anak ini mengadu nasib dari kampung Sukarejo, kecamatan STL Ulu Trawas bersama suaminya.

Mereka disana menempati hutan konsesi yang menurut pengakuannya, bupati kala itu menyetujui dan tidak ada masalah bila menggarap lahan ditempat tersebut.

Berbekal itu, keluarganya menggarap lahan bercocok tanam. Hingga waktu berjalan, sudah banyak warga yang tinggal menetap dan bercocok tanam disana.

Bahkan dusun "baru"nya itu sudah terdaftar secara administratif dan diakui pemerintah.

Namun memasuki tahun 2016, ada rencana penggusuran yang di lakukan sebuah perusahaan disana.

Penggusuran pada Juni 2016 ditentang masyarakat. Kemudian terjadi lagi penggusuran akhir 2016 lalu, perusahaan dituduh menggusur dengan semena-mena.

"Rumah saya yang baru digusur, kami buat tenda disana tapi kami diancam sama perusahaan itu kalau tidak segera pergi akan didenda 5 miliar," ujar dia.

Kini, ia bersama anak dan suaminya tinggal dipengungsian di balai desa SP7 desa Bumi Makmur. Ada sekitar ratusan warga yang mengungsi di tempat itu hampir satu bulan terakhir.

Mereka tak bekerja. Untuk bertahan hidup mengandalkan donatur dan meminta-minta kepada tetangga.

"Saya, kami berharap pemerintah memperhatikan nasib kami ini. Kami ingin kembali ke dusun kami dan memggarap lahan kami dengan tenang," demikian harapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved