Malaikat Maut Menangis Saat Cabut Nyawa Wanita Ini, Apa yang Dilakukannya Mengejutkan

Malaikat Maut pernah menangis saat mencabut nyawa seorang wanita

Eberita.org
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM-Malaikat Maut pernah menangis saat mencabut nyawa seorang wanita. Kisahnya yang mengharukan dicantumkan dalam Tadzkirah oleh Imam Qurthubi, seperti dikutip dari Eberita.org.

“Aku pernah menangis saat mencabut nyawa seorang wanita,” kata Malaikat Maut. “Saat itu ia baru saja melahirkan di padang pasir. Aku menangis saat mencabut nyawanya karena mendengar bayi tersebut menangis dan tidak ada seorang pun ada di sana.”

Tanpa sepengetahuan Malaikat Maut, karena ia hanya ditugaskan untuk mencabut nyawa, Allah Subhanahu wa Ta’ala lantas menyelamatkan bayi itu dengan caranya hingga kemudian ia tumbuh besar dan menjadi seorang ulama yang dicintaiNya.

Dalam riwayat lainnya diceritakan kisah yang berbeda. Malaikat Maut ditugaskan mencabut nyawa seorang wanita yang tenggelam di sungai.

Yang membuatnya menangis, wanita itu memiliki dua anak yang masih kecil. Kedua anak itu tidak ditakdirkan meninggal sehingga mereka selamat sampai ke tepian, bahkan Malaikat Maut ikut membantunya menepi.

Menyaksikan dua anak yang masih kecil tersebut, Malaikat Maut menangis karena ia harus mencabut nyawa ibunya. Mereka akan menjadi anak-anak sebatang kara.

Tahun demi tahun berlalu, dua anak itu akhirnya tumbuh dewasa. Dan dengan izin Allah, kedua anak itu sama-sama menjadi raja di dua daerah yang berbeda.

***

Kita tidak pernah tahu kapan Malaikat Maut akan datang mencabut nyawa. Satu yang pasti, tak akan ada yang mampu memajukan dan menunda kematian sesaatpun ketika Allah sudah menetapkan waktunya.

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS. Al A’raf: 34)

قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ

Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah”. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (QS. Yunus: 49)

وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Munafiqun: 11)

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved