Oknum Perawat Tantang Pasien

Janji Dirut RSUD Prabumulih Tindak Tegas Perawat yang Tantang Keluarga Pasien

Jika memang keluhan pasien itu benar, maka pihaknya akan menindak tegas perawat yang memperlakukan tidak baik itu.

Penulis: Edison | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL/ EDISON
Rere Diandra, bocah berusia 1 tahun 2 bulan yang merupakan warga Jalan Sungai Rotan Kecamatan Cambai kota Prabumulih 

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH- Adanya tindakan oknum perawat RSUD Prabumulih yang menantang dan memperlakukan pasien secara tidak benar akan diselidiki oleh pihak rumah sakit.

Hal ini dikatakan Direktur RSUD Prabumulih, dr Rusmini MKes, Jumat (11/3/2016).

Ia mengaku akan segera menyelidiki kejadian dialami pasien itu.

"Kedepan kita akan melakukan pendekatan dengan tenaga medis untuk meningkatkan kedisiplinan dan pelayanan, pembinaan akan dilakukan sistem kaderisasi dimana perawat lama akan menurunkan ilmu ke perawat baru cara pelayanan baik," ujarnya.

Rusmini menuturkan, jika memang keluhan pasien itu benar, maka pihaknya akan menindak tegas perawat yang memperlakukan tidak baik itu.

"Pasti akan kita tindak jika memang benar, akan segera kita tindaklanjuti," tegasnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Prabumulih, Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu dan wakilnya bahkan mendatangi warga yang mengalami luka parah tersebut.

"Ini pelajaran bagi kita, kita imbau para keluarga untuk menjaga anak dengan baik. Pihak rumah sakit harus memberikan pelayanan dengan baik terhadap pasien," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, malang dialami Rere Diandra, bocah berusia 1 tahun 2 bulan yang merupakan warga Jalan Sungai Rotan Kecamatan Cambai kota Prabumulih.

Rere yang dibawa keluarganya untuk berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kota Prabumulih karena mengalami luka bakar akibat tersiram air teh panas, malah mengalami luka makin parah setelah di rawat.

Kulit bocah malang tersebut telah mengering kembali menjadi merah makin parah setelah mendapat obat dari resep dokter RSUD Prabumulih.

Parahnya, ibu korban yakni Rohma Janur (19) yang protes ke para perawat lantaran anaknya makin parah setelah dirawat sejak Kamis (10/3) malah mendapat perlakuan tidak mengenakkan.

Tidak hanya itu, oknum perawat bahkan menantang pihak keluarga untuk melaporkan ke Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM terkait pelayanan tidak memusakan dan makin parahnya penyakit Rere tersebut.

Rere sendiri di rawat melalui Jamsoskes di ruang Kelas III RSUD Prabumulih, lantaran orang tuanya tergolong tidak mampu dan belum bisa ditanggung BPJS.

"Kami masuk Kamis kemarin, anak saya yang mengalami luka bakar tersiram teh lalu dibawa ke UGD RSUD Prabumulih, selanjutnya setelah diperiksa katanya harus di rawat.

Karena tidak mampu dan belum masuk tanggungan BPJS Kesehatan, lalu kita daftarkan melalui jalur Jamsoskes di kelas III, mulai masuk sampai sekarang terus mendapat perlakuan tidak mengenakkan," ujar Rohma kepada wartawan ketika diwawancarai, Jumat (11/3).

Jarum Bengkok Hingga Kelupasi Kulit 

Menurut Rohma, selain mendapat pelayanan tidak memuaskan dimana luka tidak dirawat dengan baik oleh para perawat, luka bakar Rere malah makin parah setelah diberi obat resep dokter.

"Setelah diberi obat, luka bakar di wajah, dada dan tangan Rere makin parah. Perawat bahkan mengelupasi luka bakar di wajah anak saya yang masih kecil ini, sehingga mkin lebar lukanya dan berdarah," ungkap Rohma sedih.

Rohma mengatakan, lantaran mungkin memang demikian perawatan untuk sembuh pihaknya mencoba bersabar. Namun kejadian tidak mengenakkan kembali terjadi ketika dirinya melapor jikka infus di tangan anaknya tersendat, oknum perawat malah menjawab jarum di tangan anaknya bengkok dan luruskan sendiri.

"Jarum bengkok lalu karena tidak bisa meluruskan di luruskan mereka, jarum tidak diganti tapi malah di bengkok-bengkokkan. Selain itu, setelah kita tanya kenapa salep membuat luka anak saya makin parah mereka menjawab salepnya salah, tapi tidak memberikan yang baru. Kami bingung sekali," tuturnya dengan mata berkaca.

Tidak tahan dengan perlakuan itu, Rohma bersama keluarga kemudian protes. Namun oknum perawat di ruangan kelas III tersebut bukan melayani dengan baik tapi justru menantang keluarga pasien.

"Katanya masih untung kamu dirawat, jangan banyak protes. Silahkan lapor Walikota, kamu atau kami nanti yang menang," kata Rohma mempraktekkan ucapan oknum perawat itu

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved