Enjoy GMT Palembang
EKSKLUSIF: Turis Eropa dan Asia Sudah Pesan Paket Wisata GMT Sejak 2015
“Mereka sudah pesan paket ini sejak tahun kemarin. Mereka sudah tahu ada GMT di Indonesia pada 2016. Ini sudah direncanakan jauh hari,” kata Pimpinan
TRIBUNSUMSEL.COM - Turis dari Jerman dan Belgia sudah memesan paket wisata Gerhana Matahari Total (GMT) di Palembang sejak 2015. Turis dari Malaysia jangan ditanya lagi, jumlah rombongan yang sudah memesan hotel jauh lebih banyak dibandingkan negara-negara di Eropa.
“Mereka sudah pesan paket ini sejak tahun kemarin. Mereka sudah tahu ada GMT di Indonesia pada 2016. Ini sudah direncanakan jauh hari,” kata Pimpinan Media Tour Palembang, Ari Afrizal, Selasa (23/2).
Media Tour sudah sudah menyusun paket ini sejak pertengahan tahun lalu. Tetapi penjualan belum bisa dilakukan karena masih menunggu kepastian agenda acara dari pemerintah daerah.
Turis asal Jerman yang membeli paket Media Tour ada dua orang laki-laki, asal Belgia pasangan suami istri, dan dari Malaysia sebanyak 27 orang.
Jumlah pengunjung asal Malaysia lebih banyak dari negara lain karena adanya kedekatan dengan budaya Palembang. Mereka selama ini juga sering berkunjung ke Palembang jadi penjualan paket wisata ini tidak menemui kesulitan.
Selain menikmati fenomena Gerhana Matahari Total, pengunjung juga akan diajak menikmati sarapan bareng di Jembatan Ampera, festival di Benteng Kuto Besak (BKB), dan kemeriahan acara lainnya. Travel agen juga mengkaloborasikannya dengan acara musi tour menyusuri sungai kebanggaan wong Sumsel.
“Jumlah pelancong ke Palembang akan lebih banyak apabila kepastian agenda acara selama Gerhana Matahari Total (GMT) disiapkan sejak lama,” jelas Ari.
Selain Malaysia, Ari menyebut Jepang dan Singapura adalah negara yang potensial untuk dipemasaran. Kedua negara itu punya kedekatan sejarah dengan Indonesia. Jadi selain GMT, perjalanan bisa dirangkum dengan kunjungan ke tempat peninggalan bersejarah lainnya.
Pelancong yang sudah memesan paket ini masih berada di negara masing-masing. Sesuai jadwal, mereka akan tiba di Palembang mulai tanggal 7-8 Maret. Perjalan transit terlebih dahulu ke Jakarta. Lama menginap di Palembang 2-3 hari.
Ari sejauh ini tidak menemui kendala berat dalam memasarkan paket wisata Gerhana Matahari Total di Palembang. Ia hanya kesulitan mencari pemandu wisata yang bisa berbahasa Jerman.
Sudah keliling tetapi tidak juga ditemukan. Kalaupun ada yang bisa berbahasa Jerman, itu adalah profesional yang memiliki pekerjaan lain. Sehingga orang itu belum tentu mau menjadi pemandu wisata dengan bayaran Rp 300 ribu hingga Rp 400 ribu.
“Jadi hanya sediakan pemandu bahasa inggris. Sebenarnya orang Jerman ini bisa berbahasa Inggris, tetapi dengan bahasa Jerman mereka merasa lebih nyaman saja,” ujar Ari.
Persoalan kedua pada harga kamar hotel. Ada beberapa hotel menerapkan harga publish (resmi). Padahal agen memasang harga murah ( sesuai kontrak) ke konsumen.
“Kita pingin banyak tamu kan? Dari pada banyak acara tetapi tamu sedikit rasanya percuma saja. Makanya kami minta dinas pariwisata mengatur harga kamar hotel supaya tidak menggunakan harga publish ke travel agen,” ucap Ari.
Selain Media Tour, Agen Wisata Cindo Travel juga sudah menyiapkan paket wisata Gerhana Matahari. Selama dua hari satu malam di Palembang, pengunjung akan menikmati perjalanan wisata keliling tempat wisata, kuliner, pengrajin songket, dan Jakabaring Sport City.
“Sekarang masih banyak yang nanya-nanya dari Jepang dan Malaysia,” ujar seorang karyawan Cindo Travel dijumpai awal pekan tadi.