BREAKING NEWS
SP, Tersangka Terakhir Pembunuh Yoppy Serahkan Diri ke Polres OKU
Saat ini, tersangka SP masih diperiksa intensif di Mapolres OKU. Yang bersangkutan sampai saat ini belum bisa ditemui oleh siapapun.
TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - SP (16) warga Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) salah satu tersangka yang diduga terlibat pembunuhan terhadap Branch Operational Manajer Bank Mandiri cabang Baturaja, Yoppy Novrianto (35) akhirnya menyerahkan diri ke SPKT Polres OKU, Sabtu (27/2).
SP menyerahkan diri diantar oleh kerabat keluarganya, yakni Abdul Wahab (55) warga Sukaraya, sekitar pukul 18.15 WIB. Dengan penyerahan diri SP ini, Polres OKU sudah berhasil mengamankan empat pelajar yang diduga terlibat dalam aksi pembunuhan. Yakni, SP (16), MA (15), RS (15) dan AK (16).
Saat ini, tersangka SP masih diperiksa intensif di Mapolres OKU. Yang bersangkutan sampai saat ini belum bisa ditemui oleh siapapun. Kepada wartawan, Wahab menuturkan bahwa ia diminta orang tua SP untuk menjemputnya di sebuah rumah makan dekat simpang Batumarta.
Namun sebelumnya, SP sendiri sempat dijemput oleh ayahnya Kusno di wilayah Lampung (Peringsewu). "Ya, ketemunya di Lampung. Ia sendiri (SP) masih sempat komunikasi dengan orang tuanya melalui handphone, dan akhirnya dijemput bapaknya," tuturnya.
Ditanya kemana saja tersangka SP selama dalam pelariannya, berdasarkan cerita singkat SP kepada Wahab, bahwa usai peristiwa pembunuhan heboh ini, yang bersangkutan sempat kabur tanpa arah.
"Katanya juga sempat juga ke Serang, tapi intinya minta dijemput di daerah Lampung, Peringsewu," ungkapnya.
Kondisi terakhir SP saat dijemput olehnya menurut Wahab, terlihat rileks. "Dia (SP) santai. Saya suruh makan, katanya sudah makan di Bukit Kemuning," imbuhnya.
Wahab mengaku kaget dan tak percaya SP terlibat dengan kasus pembunuhan terhadap seorang manejer Bank Mandiri di daerah ini. Apalagi menurut dia, kesehariannya biasa saja, dan tidak ada tipikal pembunuh. Bahkan dia sendiri mengaku baru tadi malam tahu adanya kasus tersebut melalui internet.
"Sebenarnya saya tidak tahu ada kasus pembunuhan itu, termasuk kasus LGBT. Pas dengar ada cerita anak Kusno, saya baca di internet ternyata benar," urai dia.
Saat diserahkan olehnya, SP kata Wahab, tidak pulang ke rumah lagi. Dia (SP) langsung diantarnya ke SPKT Polres OKU.
"Berdasarkan pengakuannya, dia kabur karena panik. Tidak tahan dan tidak kuat dihantui rasa takut dan bersalah. Makanya dia belum bercerita apapun pada keluarganya soal itu. Hanya cerita kepada saya, tapi singkat," katanya
"Kasus ini memang besar, tapi saya kasih masukan. Mending hadapi daripada kabur. Itu lebih baik. Apalagi ia juga masih muda. Harapan saya pada SP, ceritakan semua sejujurnya, jangan berbelit," lanjutnya.
Kapolres OKU AKBP Dover Sik melalui, Subag Humas polres OKU, Ipda Yudhi A SE membenarkan SP menyerahkan diri. "SP diserahkan oleh pihak keluarga. Sekarang ini SP masih dalam pemeriksaan polisi," katanya.