Rayakan Imlek di Tengah Kelesuan Ekonomi

Eksklusif: Arus Mudik Meningkat Jelang Imlek

Jumlah kendaraan pribadi di hari biasanya hanya 30-50 per hari, kini bisa sampai 60- 80 kendaraan. Kondisi itu diprediksikan akan terus meningkat

TRIBUNSUMSEL.COM/M A FAJRI
Pengurus kelenteng sedang melakukan pembenahan di keleteng Chandra Nadi Palembang, Sabtu (6/2/2016). Pembenahan ini sebagai persiapan untuk menyambut imlek yang jatuh pada tanggal 8 Februari nanti 

TRIBUNSUMSEL.COM - Tahun baru China, Imlek telah tiba. Warga keturunan Tionghoa dari berbagai daerah pulang ke kampung halaman masing-masing untuk merayakan hari besar tersebut. Tradisi mudik menjadi kewajiban tak tertulis setiap memperingati hari besar itu.

Bertemu orangtua, sudara, dan sanak famili adalah kerinduan selama setahun. Berbagi cerita, saling maaf-memaafkan, dan berkumpul keluarga adalah sesuatu yang ditunggu dan dirindukan dalam tradisi mudik itu.

Namun perayaan Imlek tahun ini sedikit berbeda. Kelesuan ekonomi yang menerpa Indonesia, global umumnya ternyata mempengaruhi, memberi dampak bagi perayaan dan persiapan Imlek bagi keluarga keturunan Tionghoa yang merayakan tahun baru.

Pantauan Tribun Sumsel, kedatangan kapal cepat di pelabuhan Boombaru kala itu dipenuhi oleh ratusan penumpang. Namun kedatangan kapal cepat dari Bangka itu tidak banyak mengangkut warga keturunan Tionghoa yang berasal dari Bangka.

Jumlah penumpang yang datang dan berangkat melalui Bandara SMB II Palembang tidak mengalami lonjakan jelang Imlek. Pada Rabu (3/2), jumlah penumpang kedatangan domestik 4279 orang dan keberangkatan 4735 orang. Untuk kedatangan internasional 194 orang dan keberangkatan 148 orang.

Sehari berikutnya, Kamis (4/2) jumlah penumpang kedatangan domestik 5272 orang dan berangkat 5926 orang. Sedangkan kedatangan internasional 196 orang dan keberangkatan 213 orang.

“Hari ini (Jumat), jumlah penumpang juga tidak banyak berubah sekitar 5.000 orang. Jumlah penumpang Rabu memang lebih sedikit karena jadwal penerbangan lebih sedikit,” kata petugas informasi bandara.

Situasi berbeda terjadi di Pelabuhan Penyebrangan Tanjung Api Api (TAA), Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin. Terjadi peningkatan jumlah penumpang 50 persen dibandingkan hari biasa.

Jumlah kendaraan pribadi di hari biasanya hanya 30-50 per hari, kini bisa sampai 60- 80 kendaraan. Kondisi itu diprediksikan akan terus meningkat hingga Minggu (7/2).

"Sejak Jumat pagi (5/2) telah terjadi kenaikan jumlah penyeberangan, baik dari Pelabuhan TAA-Muntok maupun sebaliknya. Terutama kendaraan pribadi," ungkap Kepala Pos Pengawasan Angkutan Sungai dan Laut Pelabuhan Tanjung Api Api, Sudin Saputra, Jumat (5/2).

Ia menyampaikan puluhan kendaraan yang berasal dari luar kota yang ditumpangi oleh para etnis tionghoa sudah nampak terlihat mengantri di pelabuhan. Adapun pelat kendaraan yang mendominasi adalah asal Jambi dan Pekanbaru, kemudian disusul Lampung dan Bengkulu.

Sudin meyakini, jumlah penumpang akan terus mengalami peningkatan seiring belum terlihatnya kendaraan yang berasal dari Jakarta. Dan kemungkinan kepadatan kendaraan akan mencapai puncak pada akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu, karena hari Imlek jatuh pada Senin (8/2).

"Kemungkinan besar kepadatan kendaraan akan mencapai puncak pada Sabtu dan Minggu. Terutama bagi warga yang berasal dari Kota Palembang," tegasnya

Saat ini tersedia sebanyak tujuh kapal melayani penyeberangan dari pelabuhan TAA, Sumsel ke Muntok, Bangka. Empat kapal disiagakan di Pelabuhan TAA, sementara tiga sisanya berada di pelabuhan Muntok.

Untuk mengatasi lonjakan penumpang, pengelola pelabuhan akan menyiapkan penyeberangan non reguler di luar lima trip yang tersedia.

"Kita siapkan juga penyeberangan non reguler atau tambahan, jika memang masih ada tumpukan kendaraan setelah trip terakhir berangkat. Minimal 60 persen kapasitas maka kapal tambahan berangkat," jelasnya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved