Headline Tribun Sumsel

Gebrakan Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo, Bersihkan Premanisme Hari Ini Juga

"Premanisme, misal di Prabumulih tunggu besok (hari ini, red) bersih. Kita tidak boleh kalah dengan preman. Begitu juga dengan Pasar 16 Ilir, tunggu k

TRIBUNSUMSEL.COM/M ARDIANSYAH
Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo membuat gebrakan di awal kepemimpinan di Sumsel. Djoko menginstruksikan personel polisi untuk tidak takut membersihkan praktik premanisme.
Djoko menyatakan para preman itu mau diajak baik-baik atau keras-kerasan. Bila memang maunya keras maka tindakan akan dilakukan.

"Premanisme, misal di Prabumulih tunggu besok (hari ini, red) bersih. Kita tidak boleh kalah dengan preman. Begitu juga dengan Pasar 16 Ilir, tunggu kalau tidak mau ditertibkan," kata kapolda pada acara coffee morning dengan jajaran Kodam II Sriwijaya dan pemimpin redaksi media cetak, elektronik, online se-Sumsel di Bukit Golf View, Rabu (3/2).

Dikonfirmasi ulang melalui ponsel, semalam, kapolda mengatakan pihaknya mengedepankan upaya persuasif terhadap preman yang masih memalak pengendara yang melintas di Prabumulih. Apabila cara itu tetap diabaikan, maka akan dicoba cara kekerasan.

"Jangan sampai ada korban. Makanya kami pelan-pelan. Kalau bisa dengan persuasif, ya bagus," kata Djoko.

Mulai Kamis (4/2) ini, Kapolda memerintahkan tim terpadu patroli di sepanjang Jalan Palembang-Indralaya dan Prabumulih-Muaraenim. Tim berjumlah 45 orang ini terdiri dari gabungan brimob, reserse, propam, dan lalulintas. Tim gabungan yang bertugas selama sepekan ke depan akan menyisiri sepanjang kawasan itu, bisa mampir di mana-mana.

"Kita tunjukkan bahwa polisi ada. Untuk premanisme di Palembang serahkan ke Polresta Palembang. Polda membantu Polres," ucapnya.

Untuk memaksimalkan penertiban premanisme, diharapkan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat menginformasikan kepada pihaknya mengenai siapa saja yang melakukan tindak kejahatan itu dan di mana saja lokasi yang dijadikan tempat mereka beraksi. Kapolda memberikan nomor ponsel yang dapat dihubungi 081951489000.

Kapolda mengatakan, preman yang melakukan pungutan liar (pungli) di jalan, seperti jalan lintas Palembang-Prabumulih yang dikeluhkan sopir angkutan umum dan barang harus, diberantas karena tindakannya itu melanggar hukum dan menimbulkan keresahan masyarakat.

Menurut dia, aksi premanisme tidak boleh dibiarkan dan siapapun yang terlibat dalam kegiatan pungli di jalan akan ditindak tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

Petugas yang melakukan patroli terpadu jarak jauh akan melakukan pembinaan dan penegakan hukum kepada siapapun yang melakukan aksi premanisme dan tindakan yang berpotensi meresahkan atau mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di sepanjang jalan lintas.

"Melalui langkah tersebut diharapkan tidak ada lagi aksi premanisme di jalan lintas dan masyarakat yang melakukan berbagai aktrivitas di jalan bisa terbebas dari pungli serta merasa aman dan nyaman, katanya.

Untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan ketertiban masyarakat, pihaknya juga memerintahkan seluruh jajaran Satuan Wilayah untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pengamanan wilayah masing-masing.
Lulusan Akabri 1982 ini juga menyorot pungli parkir kendaraan. "Target parkir jangan seenaknya," kata Djoko

Dalam kesempatan coofee morning itu, kapolda menerima masukan dari para pemred terkait situasi terkini dan harapan masyarakat.

Pemimpin Redaksi Tribun Sumsel Hj Weny Ramdiastuti, masyarakat saat ini sedang membutuhkan pemimpin yang tegas. Figur-figur pemimpin yang tegas seperti Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito dan Kombes Krisna Murni yang saat ini jadi sorotan dengan tindakan yang dilakukan dalam menyelesaikan kasus.

"Masyarakat membutuhkan pemimpin yang tegas, dengan kehadiran bapak Djoko Prastowo mudah-mudahan punya Kapolda aman dan mudah urusannya. Tetapi, jangan hanya statmen keras hanya dikemukakan di awal kepemimpinan, tetapi tetap konsisten," ujar Weny.

Weny juga mengungkapkan banyaknya tindak kejahatan jalanan yang membuat takut masyarakat. Seperti di Jakabaring, meski dekat markas Polresta Palembang, tetapi banyak tindak kejahatan terjadi di sana.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved