DBD Meningkat, Dinkes OKU Selatan Imbau Masyarakat Tetap Waspada
"Apalagi curah hujan intensitas tinggi tinggi masih akan terus berlangsung hingga beberapa bulan kedepan," katanya.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA -- Meningkatnya penderita demam berdarah dengue (DBD) sejak memasuki musim hujan beberapa bulan terakhir yang terjadi dibeberapa wilayah di OKU Selatan. Bahkan telah merenggut korban jiwa.
Dinas Kesehatan Kabupaten OKU Selatan, menghimbau kepada seluruh warga untuk tetap waspada dengan mengoptimalkan pencegahan dan penyebaran dari penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypty
tersebut.
"Salah satu pencegahannya denga pemberantasan sarang nyamuk. Selain itu, terapkanlah pola hidup yang bersih dilingkungan sekitar tempat kita tinggal. Karena musim hujan beberapa bulan terakhir jumlahnya penderita DBD meningkat," kata Kepala Bidang PMK Dinas Kesehatan OKU Selatan Eva Riana S.Km. Jum'at (29/1/2016).
Dijelaskan dia, kondisi cuaca yang terjadi sekarang ini, curah hujan tinggi memang rawan akan terhadap penyakit tersebut. Sehingga masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan.
"Apalagi curah hujan intensitas tinggi tinggi masih akan terus berlangsung hingga beberapa bulan kedepan," katanya.
Ditambahkanya, adapun upaya yang pihaknya telah lakukan dalam pencegahan akan penyebaran DBD tersebut diataranya melaksanakan fogging nyamuk dewasa, pembagian serbuk ABATE kepada warga, penyuluhan ke masyarakat gerakan 3M dan penyelidikan Epidimiologi.
"Itulah upaya yang telah kita lakukan kepada warga dalam pencegahan akan DBD ini, terutama kepada. lingkungan yang dianggap berpotensi menjadi sarang nyamuk,"ujarnya.
Sejauh ini, dijelaskan dia, data yang pihaknya terima sejak memasuki musim hujan dari bulan Oktober atau empat bulan terakhir mencatat sebanyak 37 kasus.
"Jumlah itu belum termasuk yang menyebabkan seorang balita meninggal dunia kemaren warga Kampung Abadi. Karena kita akan minta data ke pihak keluarga dan masyarakat sekitar terlebih dahulu," ujarnya seraya mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan penanganan dikawasan dimana balita yang meninggal diduga akibat DBD tersebut. (Setia Budi/SP)