Kisah Haru Gadis yang Mendadak Terkena Gangguan Jiwa saat Cinta Tak Direstui
Mungkin kecewa dan sulit menerima keputusan tersebut.
Pada satu kesempatan khusus Yuli akhirnya mencurahkan isi hatinya padaku.
Airmatanya meleleh seketika wajahnya berusaha menahan luapan emosi yang membuat wajahnya merah padam.
“Ustadz, hatiku hancur sehancur-hancurnya… orangtuaku tidak menyetujuiku menikah dengan pria yang aku cintai, akhirnya entah mengapa dada ini terasa sangat nyeri, kepalaku terasa sangat sakit, dan aku kehilangan kesadaran. Aku baru tersadar kembali setelah bertemu dengan Ustaz”
Aku mengernyitkan dahiku, curahan hati Yuli serasa menohok ulu hatiku. Aku berbisik dalam hati, Aku tidak lebih beruntung darimu, Yuli. Aku pernah mencintai seseorang, tetapi belum sampai tangan ini hendak meraihnya, cintaku ia tolak mentah-mentah. Kau masih sempat diperjuangkannya, Yuli, hanya saja terkadang takdir memang ganas melindas harapan. Membuat kita menjadi menganga-ngaga harus menerima realita.
Cinta memang tidak selalu berakhir bahagia, terkadang jika kita terlalu menghamba pada cinta manusia, kita lupa akan cinta yang hakiki, cinta pada-Nya, hingga Dia menimpakan pedihnya ditinggal cinta, agar harapan itu kembali ditumpukan kepada-Nya. Agak lama kuhabiskan waktu untuk menasihati Yuli agar ia lebih kuat menata kembali kepingan-kepingan hatinya. Perkara patah hati memang tak pernah mudah untuk diatasi.
Orangtua Yuli mengulum senyum, terharu, senang, dan luapan syukur terbit di wajah keduanya. Anak gadisnya telah kembali menjejak bumi. Berulang kali orangtua Yuli mengucapkan terimakasih padaku mengantar pulangku. Sebelum aku meninggalkan rumahnya aku menasihati orangtua Yuli agar mencarikan jodoh yang dicintainya dan segera dinikahkan. Segera setelah itu, orangtua Yuli menyelipkan amplop tebal di saku bajuku dengan antusias.
Uang. Uang tidak akan dapat membeli cinta sejati. Biarlah cintaku terantung di langit tinggi. Ada 73 bidadari surga yang menanti diri yang akan memperebutkan cinta sang mujahid yang syahid. Aku ikhlas dengan cobaan di dunia ini karena jiwaku pun sesungguhnya terluka karena tak pernah berbalas cinta ini. Aku melihat arak-arak awan-gemawan sembari menutup pergumulan hati ini.