Mabuk, Imam Gergaji Sang Kakak hingga Telinganya Nyaris Putus

Kejadian tersebut berawal saat Imam pada Rabu (9/12/2015) sekitar pukul 18.00 WIB, pulang ke rumah ibunya, Kasiatin, dalam keadaan mabuk.

surya/sugiyono
DITAHAN - Polisi memperlihatkan tersangka Imam Syafi i di Polsek Driyorejo dan barang bukti berupa gergaji, Selasa (15/12/2015) 

TRIBUNSUMSEL.COM, GRESIK - Imam Safi’i (34), warga Desa Tenaru, Kecamatan Driyorejo, Gresik, ditangkap Polsek Driyorejo.

Pasalnya Imam nekat akan membunuh kakak kandung, Cipto Hadi (50), dengan Gergaji.

Kejadian tersebut berawal saat Imam pada Rabu (9/12/2015) sekitar pukul 18.00 WIB, pulang ke rumah ibunya, Kasiatin, dalam keadaan mabuk.

Dia mendengar kabar ibunya diusir dari rumah oleh sang kakak Cipto Hadi.

Kebetulan rumah Kasiatin bersebelahan dengan rumah Cipto.

Sedang Siti Suaidah, kakak perempuan Imam, yang mengetahui Imam mabuk langsung memarahinya.

Dalam kondisi mabuk, Imam tidak terima dan menganiaya Siti dengan cara menampar.

Sedang Anak Siti, Sella, berusaha mencegahnya tapi tetap tidak mampu.

Imam semakin tidak terkontrol dan berteriak-teriak memanggil Cipto dan akan membunuhnya.

Sekitar pukul 20.00 WIB Cipto datang ke rumah ibunya. Tiba-tiba, Imam mengejar Cipto sambil membawa gergaji kayu.

Menghindari amukan sang adik, Cipto lari namun terjatuh. Saat itulah Imam menganiaya Cipto dengan gergaji.

Akibatnya korban mengalami luka di bagian punggung, kepala, dan leher, tangan serta daun telinga kanan hampir putus.

Cipto dilarikan ke rumah sakit terdekat, sedang Imam diamankan petugas Polsek Driyorejo.

Imam mengakui sakit hati terhadap Cipto karena mengusir ibunya.

"Sakit hati saja. Masak Ibu diusir dari rumah kita diam saja," kata Imam saat di Polsek Driyorejo, Selasa (15/12/2015).

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved