Kisah Haru Guru Agama yang Terinfeksi HIV dari Suami, Tapi Ajaib Sang Putri Tidak Tertular

Virus mematikan itu hidup dalam tubuh Ratna. Namun, semangatnya mendidik bangsa tak pernah pupus.

KOMPAS.COM
Ratna di ruang kelas tempatnya mengajar serta putrinya, Amel. 

Ratna lalu mulai terbuka kepada kepala sekolahnya, guru-guru lain, serta beberapa muridnya. "Mereka menerima saya," katanya.

Keterbukaan Ratna justru bermanfaat. Dia dengan mudah mensosialisasikan HIV kepada siapa pun, mulai murid hingga orang baru yang duduk di sampingnya kala dalam penerbangan.

Di lingkup paling kecil, sekolahnya, keterbukaan Ratna membuat para murid tak canggung bicara tentang apa pun yang kerap dituding sebagai gejala-gejala HIV.

"Kalau ada yang merasa terinfeksi dan mau periksa, saya bawa saja mereka untuk tes. Bagaimanapun, mengetahui lebih dini akan membantu pengobatan," jelas Ratna.

Ratna menganggap, keterbukaan adalah keharusan. "Kalau saya menyembunyikan penyakit saya, saya merasa berdosa," katanya.

"Saya ingin memberi motivasi pada ODHA. Jangan merasa terpuruk. Kalau kita jalani hidup dengan senang, kita tidak akan merasakannya. Saya sendiri tidak merasa saya sakit," tuturnya.

Harapan

Di ujung sambungan telepon saat dihubungi, Senin (30/11/2015), Ratna menyampaikan harapan kecilnya pada banyak pihak.

Untuk anak-anak muda, dia berharap mereka mampu menjaga diri.

"Jangan lakukan hubungan seksual bila belum siap. Hubungan seksual tidak hanya akan menularkan HIV tetapi juga penyakit seksual lainnya," begitu pesannya pada murid-muridnya.

Namun dia juga berpesan untuk tidak menjauhi ODHA. "Ciuman tidak akan menularkan HIV, kecuali liurnya 5 liter, yang itu tidak mungkin," ujarnya.

Kepada pemerintah, Ratna menyampaikan perlunya pendidikan khusus tentang HIV/AIDS pada anak-anak muda.

Adanya muatan lokal tentang HIV di sekolahnya, menurut Ratna, bisa ditiru. Muatan lokal HIV diajarkan 2 kali seminggu saat setahun pertama di SMA.

"Remaja labil dan mudah terpengaruh. Mereka perlu dibekali pengetahuan," katanya.

Untuk para perempuan, Ratna mengajak untuk mengenal pasangan sebelum menikah. "Kenali pola hidup pasangan kita. Lakukan tes HIV sebelum menikah," turur Ratna.

Sementara untuk pejabat, Ratna punya harapan yang aslinya mudah dilakukan.

"Banyak pejabat punya uang banyak. Saya mohon maaf mengatakan ini. Tetapi, saat punya uang banyak, mereka bingung uangnya diapakan, lalu mencari seks. Mereka tidak ke lokalisasi tetapi memakai anak-anak muda. Jangan lakukan itu. Setialah pada pasangan," paparnya. 

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved