Kisah Haru Guru Agama yang Terinfeksi HIV dari Suami, Tapi Ajaib Sang Putri Tidak Tertular

Virus mematikan itu hidup dalam tubuh Ratna. Namun, semangatnya mendidik bangsa tak pernah pupus.

KOMPAS.COM
Ratna di ruang kelas tempatnya mengajar serta putrinya, Amel. 

Ratna kehilangan banyak hal dalam hidupnya. Dia juga kehilangan anak pertamanya yang diyakini meninggal akibat HIV.

"Awalnya badannya bagus tapi lalu jadi kurus. Dia diare dan muntaber hingga akhirnya meninggal," kisah Ratna.

Saat divonis positif, hanya ada satu hal yang menyemangati Ratna saat itu, yaitu Amel.

Anak kedua Ratna yang kini duduk di bangku sekolah dasar kelas 2 itu secara "ajaib" tidak terinfeksi HIV.

Ratna kemudian mencari komunitas ODHA. Di sana, dia memperoleh pengetahuan bahwa ODHA pun bisa hidup sehat, panjang umur, dan bahkan menikah serta punya anak.

"Keajaiban" lain datang. Dia diterima menjadi guru di Sorong.

Ratna bertugas mengajar agama Islam sekaligus muatan lokalHIV.

"Saya merasa senang. Ilmu dan pengalaman saya berguna. Tidak putus," ungkapnya.

Ia semakin bersemangat manakala mengetahui banyak orang yang peduli dengan HIV/AIDS.

Salah satu momen yang menyemangati Ratna adalah perayaan Hari Ibu beberapa saat silam. Dalam perayaan yang dihadiri pejabat kota Sorong itu, Ratna bercerita bahwa dirinya HIVpositif.

"Setelah saya cerita, ada dokter berkata, 'siapa yang mau peluk Ibu Ratna'. Ternyata banyak yang memeluk saya. Ternyata tidak semua orang mendiskriminasi. Banyak yang peduli," ungkap Ratna.

Coming Out

Ingin memotivasi ODHA lain, menggugah kesadaran tentangHIV/AIDS, serta menghapus stigma, Ratna merasa perlu mengungkapkan jati dirinya sebagai seorang HIV Positif.

Dia mulai bercerita kepada rekan kerjanya, seorang guru agama Kristen.

"Ternyata dia tidak mengucilkan saya. Dia malah merangkul dan menyemangati saya," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved