Tak Sengaja Senggol Kaki Pengendara Motor Lain, Punggung Siswa SMP Ditusuk
Diduga tak senang dengan apa yang dilakukan oleh Eko, membuat pengemudi sepeda motor itu lantas mengejar Eko
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Eko dimas Pratama (14), warga Jalan Sofian Kenawas Kelurahan Gandus Kecamatan Gandus ini harus terbaring di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Palembang Bari.
Ia telah menjadi korban penusukan oleh orang yang tidak dikenal saat tengah melintas di Jalan Bungaran Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, Kamis (19/11/2015) siang.
Sembari terbaring dengan perban yang menempel di punggungnya, Eko yang tercatat sebagai siswa SMP PGRI 1 ini mengatakan kejadian itu bermula saat pulang sekolah ia dan beberapa temannya yang lain pergi ke Jakabaring untuk menghabiskan waktu siang.
"Dari sekolah main di Jakabaring, setelah itu maksudnya mau pulang," ujarnya saat ditemui di RSUD Palembang Bari.
Saat dalam perjalanan pulang, dan berada dikawasan Jakabaring, tiba-tiba motor yang ia kendarai tanpa sengaja menyenggol kaki pengemudi sepeda motor lain yang tengah melintas.
Diduga tak senang dengan apa yang dilakukan oleh Eko, membuat pengemudi sepeda motor itu lantas mengejar Eko.
Mengetahui hal itu, membuat Eko dan temannya kabur menghindari pengemudi sepeda motor tersebut.
"Kami itu ngebut, tidak sengaja menyenggol kakinya. Kami kabur dari mereka, memang kami sempat menghindar, tapi saat melintas di Jalan Bungaran itu, saya bertemu lagi, dan pelaku langsung menusuk punggung saya dengan pisau. Saya tidak kenal dengan pelaku. Orangnya lebih besar dari saya," jelasnya.
Eko menambahkan, setelah menusuknya, pelaku yang diketahui berjumlah tiga orang yang menggunakan satu sepeda motor itu langsung kabur.
Sedangkan dirinya langsung pulang ke rumah dan orang tuanya lantas membawan Eko untuk berobat ke RSUD Palembang Bari, serta selanjutnya membuat laporan ke Polresta Palembang.
"Awalnya mereka itu orang enam, menggunakan dua motor. Tapi saat bertemu di Bungaran itu, mereka tinggal bertiga menggunakan satu sepeda motor, tidak tahu kemana yang lain," ungkapnya.