Dampak Kemarau, Pedagang Sayur di OKU Selatan Resah
Biasanya, Ia membeli sayuran yang dijual di daerah desa Tanjung Kari, desa Simpang Pancur kecamatan Pulau Beringin dan daerah Tanjung Raya Ranau.
TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA -- Kemarau yang melanda kabupaten OKU Selatan belakangan terakhir, membuat sejumlah pedagang sayur resah.
Pasalnya, stok sayuran di sejumlah petani sudah tidak prodoksi lagi.
Akibatnya, mereka (pedagang) harus berburu jenis sayuran seperti sawi, kubis, tomat, kacang panjang, dan jenis lainnya hingga ke kabupaten Liwa, Lampung Barat.
"Tidak ada lagi petani yang produksi sayuran akibat kemarau ini. Ini saja kami harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli ke Liwa. Itupun harganya sudah tinggi," kata Mala (44) pedagang sayur asal Sindang Danau dibincangi, Rabu (28/10/2015).
Biasanya, Ia membeli sayuran yang dijual di daerah desa Tanjung Kari, desa Simpang Pancur kecamatan Pulau Beringin dan daerah Tanjung Raya Ranau. Namun, dengan kondisi sekarang ia mengaku kesulitan untuk memperoleh sayuran yang akan dijual ke pembeli.
"Paling tinggal sayuran kangkung, bayam yang masih diproduksi petani kabupaten ini. Makanya kami mencari hingga ke luar daerah untuk mencari sayuran yang bervariasi," katanya seraya menambahkan, jika permintaan pembeli dimasyarakat saat ini sangat tinggi terhadap sayuran.
