Pergantian Pegawai di Jakarta Diibaratkan Pergantian Pemain Sepakbola
Namun, Basuki memastikan, perombakan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI seperti permainan bola. Bukan seperti permainan basket.
TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta kontraktor dan suku dinas (sudin) tidak "bermain" dalam penyelesaian pembangunan gelanggang olahraga (GOR) dan mess TNI Angkatan Udara (AU).
Wali Kota, kata Basuki, menjadi pemimpin dalam wilayahnya. Jika suku dinas bekerja tidak baik, Basuki meminta Wali Kota memecat pihak tersebut.
"Saya galaknya sudah minta ampun. Tentara-tentara itu sopan-sopan dan saya lebih kasar," kata Basuki saat menghadiri groundbreaking pembangunan mess dan GOR TNI AU, di Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (23/10/2015).
Basuki mengibaratkan kebijakannya untuk merombak pejabat seperti permainan bola.
Dalam permainan sepakbola, jika bek berkinerja lemah, ,aka pelatih akan memanggil pemain dan mengganti bek dengan pemain lainnya yang lebih berkinerja baik.
Pergantian pemain itu, kata Basuki, demi membuat tim memenangkan sebuah pertandingan.
"Banyak yang bilang ke saya, saya mempermainkan pegawai ketika memecat pegawai. Banyak yang kritisi, saya enggak kasih muka ke pegawai yang dijadikan staf," kata Basuki.
Namun, Basuki memastikan, perombakan pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI seperti permainan bola. Bukan seperti permainan basket.
Seseorang yang telah dikeluarkan bisa bermain kembali jika kinerjanya sudah baik. Sementara di permainan basket, pemain yang sudah dikeluarkan, tidak boleh bermain kembali.
"Tapi saya enggak akan membiarkan pegawai pasang lampu sekian lama atau sampah menumpuk di mana-mana. Saya enggak mau tunggu kalah 8-0 dulu, baru ganti orang," tegas Basuki.
