13 Tahun Bolak Balik RS Jiwa
Eksklusif: Nur Tak Mau Masukkan Anak ke RSJ Karena Malu
Beberapa kali G juga membuat jengkel orangtuanya. Ia kerap menirukan karakter super hero seperti superman. Ia menggunakan handuk yang diikatkan di
TRIBUNSUMSEL.COM - Semakin hari kelakuan G semakin tidak biasa. Tanpa diketahui keluarganya, G berjalan mengelilingi kampungnya hanya menggunakan celana dalam.
Beberapa kali G juga membuat jengkel orangtuanya. Ia kerap menirukan karakter super hero seperti superman. Ia menggunakan handuk yang diikatkan di lehernya agar menyerupai sayap superman. Padahal menurut ibunya, G telah berumur 27 tahun.
"Awalnya enam bulan lalu dia tiba-tiba sakit. Suka bicara sendiri," ujar Nur, ibunya G.
Keluarga menduga G mengalami gangguan makhluk halus (gaib, red). Karena itu keluarga memutuskan untuk membawanya ke orang pintar (paranormal). Benar saja, paranormal tersebut menyebutkan bahwa G diganggu oleh makhluk gaib.
Keinginan keluarga untuk melihat G sembuh membuatnya menuruti semua saran paranormal tersebut. Mulai dari mandi kembang hingga ziarah ke makam-makam keluarganya terdahulu. "Namanya juga usaha apapun kita lakukan biar dia (G) sembuh," terang Nur memberi alasan.
Meski telah berbagai alternatif pengobatan dilakukan G belum juga menunjukkan tanda-tanda sembuh. Bahkan sekarang keluarga melarang G untuk keluar rumah. Mereka takut G membuat ulah.
Tribun Sumsel yang menanyakan mengapa keluarga tidak mencoba membawanya ke rumah sakit khusus gangguan jiwa untuk mendapatkan pengobatan secara medis. Nur bersikeras bahwa anaknya tidak mengalami gangguan jiwa. Ia yakin anaknya telah diguna-gunai (semacam santet) dari orang lain.
Diakui Nur telah banyak orang yang menyarankan agar anaknya menjalani pengobatan secara medis. Namun Nur tidak rela jika anaknya dicap mengalami gangguan jiwa. "Orangtua mana yang tega melihat anaknya dikatakan gangguan jiwa," ucap Nur.
Ia juga mengatakan, apa penyebab jika anaknya mengalami sakit jiwa. Karena menurutnya seorang sakit jiwa itu bisa dipicu oleh sesuatu seperti depresi. Sementara anaknya tidak pernah sekalipun mengalami depresi atau tekanan mental lainnya.
Nur tetap berkeyakinan jika anaknya akan bisa disembuhkan melalui pengobatan alternatif. "Sekarang kita tetap berusaha. Keluarga yakin bisa sembuh," terangnya