Kabut Asap Melanda Sumsel

Taruh Baskom Air Garam Bisa Datangkan Hujan? Ini Penjelasannya

Apabila air di campur garam dipanaskan, maka sebagian besar garam akan tertinggal seperti aktivitas petani garam

net/TRIBUNSUMSEL.COM/HARTATI

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kabut asap yang semakin menggila terjadi di Indonesia membuat banyak orang berpikir keras untuk menyingkirkannya.

Satu diantaranya adalah ramainya broadcast yang mengajak masyarakat bersama-sama menyediakan baskom air yang diberi garam dan diletakkan agar menguap.

Hal tersebut beralasan agar air menguap dan mempercepat kondensasi sehingga suhu udara menjadi dingin.

Berikut isi ajakan tersebut:

Tolong bantu saudara kita di jambi. Disana hanya tersisa 5% udara yang layak. tidak hanya jambi tapi sumsel dam riau punHanya dengan langkah kecil.

Darurat Asap !!Sediakan baskom air yang dicampur garam dan diletakkan diluar, biarkan menguap, jam penguapan air yang baik adalah sekitar pukul 11.00 s.d jam 13.00, dengan makin banyak uap air di udara semakin mempercepat Kondensasi menjadi butir air pada suhu yang makin dingin di udara.

Dengan cara sederhana ini diharapkan hujan makin cepat turun, semakin banyak warga yang melakukan ini di masing-masing rumah, ratusan ribu rumah maka akan menciptakan jutaan kubik uap air di Udara.

Lakukan ini satu rumah cukup 1 ember air garam, bsok Sabtu tgl 12 Sept, jam 10 pagi serempak..Mari kita sama2 berusaha utk mnghadapi kabut asap yg kian parah ini..Mohon diteruskan..Terima kasih

Tapi apakah benar cara ini akan berhasil mendatangkan hujan?

BMKG SMB II Palembang mengklarifikasi braodcast (BC) baskom air dicampur garam di depan rumah pukul 11.00-13.00 agar hujan turun.

Menurut Kasi Informasi dan Observasi Agus Santosa, BC itu keliru. Berikut penjelasannya.

1. Apabila air di campur garam dipanaskan, maka sebagian besar garam akan tertinggal seperti aktivitas petani garam

2. Proses penguapan dipengaruhi suhu, tekanan, angin dan luas permukaan. Luas permukaan baskom 40 cm atau 0,126 meter persegi. Hanya menguapkan kurang dari 0,5 liter per hari. Aggap saja air menguap 0,4 liter per hari. Jika dilakukan hanya  2jam, pengupaan kurang dari 0,05 liter.

3. Jika dilakukan 100 ribu rumah, berarti penguapan 0,05 literx100 ribu= 5.000 liter. Sangat jauh untuk proses pembentukan hujan, itu pun kalau semua pengupan berkumpul pada satu tempat. Pada atmsofer nyata tidak mungkin bisa demikian. Jika dilakukan oleh 1 juta orang pun tidak akan terjadi hal yang signifikan.

4. Kondisi atmofer kering saat ini jika di beri penguapan dari daratan tidak akan signifikan menjadi hujan. Faktanya hujan yang terjadi di bumi sebagian besar penguapannya dari lautan.

Tags
Kabut Asap
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved