Jadi Tukang Sol Sepatu demi Biayai Kuliah

Oleh karena itu, pekerjaan menjahit sepatu sandal yang dinilai Bayu sebagai perkerjaan mulia tetap dilakoninya tanpa malu sedikit pun.

Surya/Hanif Manshuri
Bayu Ardiansyah saat mengerjakan sol sepatu. 

Oleh karena itu, pekerjaan menjahit sepatu sandal yang dinilai Bayu sebagai perkerjaan mulia tetap dilakoninya tanpa malu sedikit pun. Dia mengatakan, bekerja sebagai tukang jahit sepatu tak membuatnya rendah diri.

"Yang penting halal kok," ungkapnya.

Banyak pelanggannya justru berasal dari teman-teman sekolahnya dulu dan rekan-rekan mahasiswanya. Para dosen yang mengajarnya di Unisla dan guru-guru menjadi pelanggannya juga menjahitkan sepatu kepadanya.

Meski dipercaya, Bayu tetap konsisten memasang tarif bagi pelanggannya. Bayu tetap mengenakan tarif yang sama, baik kepada dosen maupun teman-temannya atau pun masyarakat umum.

"Harganya sama dan pukul dengan orang lain yang menjahitkan. Dosen, guru maupun teman sendiri ongkos jahitnya sama," tutur Bayu.

Ongkos jahitnya hanya disesuikan pada besar kecilnya ukuran sepatu dan kondisinya.

"Ongkosnya antara Rp 5.000 per pasang hingga Rp 15.000 per pasang," katanya.

Pagi kerja, siang kuliah

Setiap hari, Bayu menerima 10 hingga 15 pasang sepatu sandal. Pelanggan yang ingin datang menjahitkan alas kakinya di atas pukul 13.00 WIB, pasti tidak akan bisa bertemu Bayu. Pasalnya, pada jam itu, dia harus tutup berhenti kerja. Pada jam itu, Bayu tengah bersiap untuk masuk kuliah di Unisla Lamongan hingga sore hari.

"Jam satu tutup, pulang shalat, makan siang dan persiapan berangkat kuliah,"unkapnya.

Banyak pelanggan yang kecewa karena Bayu hanya buka 'praktik' setengah hari. Namun, dia mengaku masih mengutamakan menuntut ilmu. Dia menargetkan harus lulus tepat waktu.

Apa akan tetap menekuni pekerjaan sebagai tukang jahit sepatu usai lulus kuliah nanti?

"Inginnya nanti mencari kerja yang lebih baik lagi," ungkapnya kemudian.

Dia berharap, bisa mempertahankan usaha jasa tukang jahit sepatunya sambil mempekerjakan orang lain.

Sumber: Kompas
Halaman 2/2
Tags
Lamongan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved