Sutiyoso Minta Anggaran BIN Dinaikkan Sebesar Rp 3,7 Triliun

Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso meminta anggaran BIN dinaikan menjadi sebesar Rp 3,7 triliun

KOMPAS.com/DANI PRABOWO
Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso menyampaikan pengantar dalam pertemuan dengan pejabat Polri dan TNI di rumah dinasnya, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/7/2015). Pertemuan itu membahas penangangan kerusuhan di Kabupaten Tolikara, Papua, pada 17 Juli 2015. 

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso meminta anggaran BIN dinaikan menjadi sebesar Rp 3,7 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (R-APBN) 2016. Menurut dia, anggaran tersebut paling besar akan digunakan untuk biaya operasional dan penambahan personel BIN.

"Ya pasti Rp 3,7 triliun yang kita minta untuk 2016. Komisi I akan sama-sama memperjuangkan ini," ujar Sutiyoso, saat ditemui seusai menghadiri rapat dengan Komisi I DPR, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (10/9/2015).

Menurut Sutiyoso, Komisi I DPR memahami tugas, fungsi dan tanggung jawab BIN yang cukup berat dalam menjaga keamanan negara. Jika dibandingkan dengan badan intelijen di negara lain, sebut Sutiyoso, anggaran yang disediakan pemerintah dalam R-APBN 2016, sangat tidak mencukupi.

"Seperti di Amerika ada dua, untuk di dalam dan luar negeri CIA dan FBI. Kalau di sini, semua dirangkap dalam BIN, maka tidak masuk akal kalau pembiayaan sekian, nanti tidak maksimal," kata Sutiyoso.

Adapun jumlah anggaran bagi BIN yang tercantum dalam R-APBN 2016, adalah sebesar Rp 1,592 triliun. Jumlah tersebut lebih kecil dari anggaran yang diminta BIN, yang jumlahnya sebesar Rp 2,7 triliun.

Dalam rapat dengan Komisi I DPR, Sutiyoso meminta agar DPR ikut memperjuangkan jumlah anggaran yang telah disesuaikan dengan kebutuhan BIN saat ini.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved